PasundanEkspres - Pemerintah telah mengumumkan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%, yang mulai diberlakukan pada 1 Januari 2025 untuk barang dan jasa mewah. Namun, layanan seperti Netflix dan Spotify tidak termasuk dalam kategori tersebut. Berikut ini adalah tarif langganan Netflix dan Spotify di tahun 2025.
Dalam konferensi pers setelah menghadiri Rapat Tutup Buku Tahunan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12), Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa penerapan tarif PPN 12% hanya berlaku untuk barang dan jasa mewah yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat kelas atas.
"Untuk barang dan jasa yang selain tergolong barang-barang mewah tidak ada kenaikan PPN, yakni sebesar yang berlaku sekarang (11%), yang sudah berlaku sejak 2022," jelas Presiden Prabowo.
Beberapa barang yang masuk ke dalam kategori Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPNBM) meliputi hunian mewah dengan harga jual Rp 30 miliar atau lebih, jet pribadi, yacht, senjata api, balon udara, dan peluru senjata api.
Sementara itu, barang-barang kebutuhan pokok yang digunakan masyarakat luas, seperti beras, daging, deterjen, sabun, pulsa, serta langganan layanan streaming, tetap dikenakan tarif PPN 11% yang berlaku sejak 2021.
Dengan demikian, layanan streaming populer seperti Spotify dan Netflix yang sebelumnya diperkirakan terdampak kenaikan PPN menjadi 12%, ternyata tidak termasuk dalam kategori tersebut.
Biaya Langganan Netflix 2025
- Paket Ponsel: Rp 59.940/bulan
- Paket Dasar: Rp 72.150/bulan
- Paket Standar: Rp 133.200/bulan
- Paket Premium: Rp 206.460/bulan
Biaya Langganan Spotify 2025
- Paket Mini: Rp 2.500/hari
- Paket Individual: Rp 54.990/2 bulan (selanjutnya Rp 54.990/bulan)
- Paket Student: Rp 27.500/2 bulan (selanjutnya Rp 27.500/bulan)
- Paket Duo: Rp 71.490/2 bulan (selanjutnya Rp 71.490/bulan)
- Paket Family: Rp 86.900/2 bulan (selanjutnya Rp 86.900/bulan)
