Tekno

TikTok berada di Tengah Ketidakpastian: Kembali Pulih, namun Tidak Tersedia di Toko Aplikasi

TikTok berada di Tengah Ketidakpastian: Kembali Pulih, namun Tidak Tersedia di Toko Aplikasi
TikTok berada di Tengah Ketidakpastian: Kembali Pulih, namun Tidak Tersedia di Toko Aplikasi (Image From: Pexels/Olivier Bergeron)

PASUNDAN EKSPRES - Aplikasi TikTok saat ini berada di tengah ketidakpastian. TikTok yang merupakan platform video pendek populer menjadi sorotan dunia setelah sempat mengalami pemblokiran di Amerika Serikat.

Meskipun layanan aplikasi ini telah pulih karena pernyataan Presiden Donald Trump memberikan jaminan bahwa ByteDance dan mitranya tidak akan dikenai denda besar, namun dilansir dari Reuters, pengguna Amerika tetap menghadapi tantangan karena aplikasi tersebut tidak tersedia di App Store atau Google Play. 

Aplikasi TikTok berada di Tengah Ketidakpastian

Pengguna yang telah menghapus aplikasi dari perangkat mereka mencoba mencari cara untuk mengunduhnya kembali, namun menemukan bahwa TikTok masih berada di situasi yang tidak pasti karena masalah hukum yang belum terselesaikan.

Baik Apple maupun Google tampaknya menunggu kepastian hukum dan perlindungan tambahan sebelum membuka akses kembali ke aplikasi ini.

Notifikasi di App Store Apple menyatakan, "TikTok dan aplikasi ByteDance lainnya tidak tersedia di negara atau wilayah Anda." Sementara itu, Google Play mencantumkan pesan, "Pengunduhan untuk aplikasi ini dihentikan karena persyaratan hukum AS saat ini."

Ketiadaan TikTok di toko aplikasi membuat banyak pengguna merasa frustrasi. Beberapa bahkan mencoba menggunakan berbagai cara seperti mengubah lokasi perangkat mereka atau mengandalkan VPN untuk mendapatkan kembali aplikasi tersebut. Namun, upaya tersebut sering kali gagal.

Sementara itu, keputusasaan pengguna lain menciptakan pasar gelap di eBay, di mana lebih dari 200 perangkat dengan aplikasi TikTok yang sudah terpasang dijual dengan harga hingga $50.000. 

Kontroversi seputar TikTok tidak hanya melibatkan pengguna, tetapi juga keputusan strategis di tingkat politik dan ekonomi. Pemerintah Amerika Serikat, yang khawatir tentang potensi ancaman keamanan nasional dari aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan China, telah meminta ByteDance untuk menjual TikTok kepada pembeli di AS.

Donald Trump bahkan menyatakan bahwa pemerintah AS harus memiliki setengah dari bisnis TikTok di Amerika Serikat sebagai imbalan atas kelangsungan aplikasi tersebut. Selain itu, Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif terhadap China jika Beijing tidak menyetujui kesepakatan.

Sementara itu, miliarder Elon Musk disebut-sebut sebagai calon pembeli potensial aplikasi ini. Selain Musk, pengusaha seperti Kevin O'Leary dan Frank McCourt juga dilaporkan menunjukkan minat untuk membeli TikTok. Bahkan, McCourt telah mengajukan tawaran resmi untuk mengakuisisi aplikasi ini.

Situasi ini memunculkan beragam reaksi dari pengguna TikTok. Sebagian pengguna memutuskan untuk meninggalkan platform ini sebagai bentuk protes terhadap keterlibatan politik dalam operasi aplikasi tersebut. Sebaliknya, beberapa pengguna berharap TikTok segera kembali ke toko aplikasi seperti App Store atau Google Play. 

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua