Tekno

Tiga Channel TV Indonesia yang Telah Tutup

Tiga Channel TV Indonesia yang Telah Tutup

PASUNDAN EKSPRES- Indonesia memiliki sejarah panjang dalam dunia pertelevisian, dengan berbagai stasiun TV yang telah beroperasi dan kemudian tutup atau berganti nama.

Tiga di antaranya adalah TPI, Lativi, dan TV7. Berikut ini adalah perjalanan masing-masing channel TV tersebut.

1. TPI (Televisi Pendidikan Indonesia)

TPI didirikan pada tahun 1991 dengan fokus utama pada tayangan edukatif, seperti film dokumenter yang berbau ilmu pengetahuan.

Namun, sekitar satu tahun kemudian, TPI mulai memutar serial dan film India serta musik dangdut. Pergeseran konten ini membuat banyak orang mempertanyakan identitas TPI sebagai televisi pendidikan.

Pada akhir tahun 1990-an, TPI semakin sedikit menayangkan konten edukatif dan beralih ke program hiburan, seperti infotainment, telenovela, kartun, dan program hiburan lainnya. Perubahan ini membuat TPI kehilangan ciri khasnya sebagai televisi pendidikan.

Pada tahun 2001, 10% saham TPI dibeli oleh PT Media Nusantara Citra (MNC). Akhirnya, pada 20 Oktober 2010, TPI melakukan rebranding dan relaunching menjadi MNC TV.

Perubahan ini menandai transformasi penuh dari stasiun TV yang awalnya berfokus pada pendidikan menjadi channel yang lebih berorientasi pada hiburan.

2. Lativi

Lativi memulai siaran percobaan di Jakarta pada tahun 2001 dan mulai beroperasi secara nasional pada tahun 2002.

Pada awal operasinya, Lativi banyak menayangkan film animasi, seperti SpongBob, serta bioskop dewasa Indonesia yang populer pada era 90-an.

Namun, pada tahun 2008, Lativi resmi ditutup dan digantikan oleh saluran baru bernama tvOne, yang berada di bawah naungan VIVA Group.

Perubahan ini membawa tvOne berfokus pada berita, olahraga, dan talk show, berbeda jauh dari konten hiburan yang dulu menjadi ciri khas Lativi.

3. TV7

TV7 adalah salah satu channel TV Indonesia lainnya yang juga mengalami perubahan besar. Didirikan dengan format yang menarik, TV7 menayangkan berbagai program hiburan dan informasi yang beragam.

Namun, dengan dinamika pasar dan kebutuhan yang berubah, TV7 akhirnya diakuisisi oleh Trans Corp dan berganti nama menjadi Trans7 pada tahun 2006.

Sejak rebranding tersebut, Trans7 terus berkembang dan menjadi salah satu stasiun TV yang populer di Indonesia dengan berbagai program unggulan yang menarik perhatian penonton.

Perjalanan ketiga channel TV ini menunjukkan dinamika industri pertelevisian di Indonesia, yang selalu berubah seiring dengan kebutuhan dan preferensi penonton.

TPI, Lativi, dan TV7 semuanya mengalami transformasi signifikan, baik dari segi konten maupun kepemilikan.

Perubahan ini mencerminkan upaya masing-masing stasiun TV untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berkembang.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua