PASUNDAN EKSPRES - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru-baru ini mengumumkan laporan keuangan terakhirnya, yang mencatat kerugian sebesar Rp 78,86 triliun sebagai akibat dari divestasi Tokopedia.
CEO GoTo sebelumnya telah memperkirakan bahwa pelepasan Tokopedia ke TikTok akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Namun, kinerja keuangan keseluruhan perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 90,5 triliun pada tahun 2023, dengan pembalikan nilai goodwill senilai Rp 78,8 triliun menjadi penyebab utamanya, sesuai dengan ketentuan akuntansi keuangan yang berlaku.
BACA JUGA:Elon Musk Membuat Satelit Mata-Mata untuk AS, Starlink Dipertimbangkan untuk Diizinkan Masuk IKN?
Pembalikan nilai goodwill tersebut dipicu oleh transaksi antara Tokopedia dan TikTok, yang mengakibatkan kehilangan pengendalian GoTo terhadap Tokopedia mulai 1 Februari 2024.
Seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia, pada Rabu 20 Maret 2024, Goodwill, sebagai aset tak berwujud, mencakup nilai dari nama perusahaan, reputasi merek, basis pelanggan, layanan pelanggan yang baik, hubungan karyawan, dan teknologi.
Aset ini tidak terkait dengan kinerja operasional perusahaan, melainkan mencerminkan harapan atas potensi keuntungan di masa depan dari investasi tersebut.
CEO GoTo, Patrick Walujo, sebelumnya telah menjelaskan alasan di balik penjualan saham Tokopedia ke ByteDance, perusahaan induk TikTok.
Meskipun banyak yang meragukan keputusan tersebut, Patrick menegaskan bahwa itu adalah langkah yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan.
Meskipun banyak kritik terhadap nilai kesepakatan dan jumlah saham yang dijual, Patrick yakin bahwa keputusan tersebut adalah yang terbaik untuk GoTo dalam jangka panjang.
Dalam upaya untuk memperkuat posisi sebagai platform e-commerce terkemuka, Patrick memilih untuk menjalin kemitraan antara Tokopedia dan TikTok.
ByteDance telah menginvestasikan dana sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,38 triliun di PT Tokopedia, dengan harapan transaksi ini akan selesai pada kuartal pertama 2024.
Sebagai hasil dari aksi korporasi ini, bisnis Tokopedia dan Toko TikTok Indonesia akan digabungkan di bawah PT Tokopedia, dengan TikTok memegang kendali atas perusahaan tersebut.
BACA JUGA:TikTok Memohon Dukungan Pengguna Lokal Atas Ancaman Pemblokiran di AS
Dalam kesimpulannya, keputusan strategis ini, meskipun kontroversial, bertujuan untuk menguatkan posisi GoTo di pasar e-commerce Indonesia, sambil menyesuaikan dengan dinamika dan kebutuhan pasar yang terus berkembang.
(hil/hil)