PASUNDAN EKSPRES - Apple memutuskan untuk memblokir aplikasi Fortnite dari perangkat iPhone di Eropa sebagai bagian dari eskalasi konflik dengan Epic Games, pencipta game tersebut.
Konflik ini berakar dari perselisihan sejak tahun 2020, ketika Epic Games menuduh bahwa kebijakan pembayaran dalam aplikasi Apple yang mengenakan biaya hingga 30% melanggar regulasi antimonopoli AS.
Persaingan untuk memungkinkan pasar alternatif di perangkat Apple menjadi ancaman serius bagi dominasi perusahaan di Silicon Valley terhadap ekosistemnya sendiri.
Dalam konteks ini, legislator Eropa telah memaksa Apple untuk mengizinkan pasar pihak ketiga melalui Digital Markets Act (DMA),
yang mulai berlaku minggu ini. Namun, Apple menanggapi dengan memblokir upaya Epic Games menggunakan DMA, mengutip pelanggaran kontrak di masa lalu sebagai alasan.
"Mengingat perilaku Epic di masa lalu dan saat ini, Apple memilih untuk menggunakan hak tersebut untuk menutup akun Epic Games" kata Apple seperti yang dikutip dari CNBC pada Jumat 8 Maret 2024.
Sementara itu, regulator antimonopoli di Brussels telah memberikan denda besar kepada Apple karena pembatasan terhadap pesaing streaming musik melalui App Store, menjadi sanksi pertama bagi Apple di bawah regulasi UE.
Epic Games berupaya memanfaatkan DMA untuk kembali ke platform Apple, tetapi tindakan Apple menutup akun pengembang baru Epic di Swedia menghambat upaya tersebut.
Apple mengklaim keputusan pengadilan memberi mereka wewenang untuk menutup akun pengembang yang melanggar perjanjian, sementara Epic Games menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran DMA dan mengurangi persaingan di iOS.
Meskipun demikian, Komisi Eropa belum memberikan komentar mengenai situasi ini.
(hil/hil)