PASUNDAN EKSPRES - Sebuah ancaman serius muncul di tengah kebutuhan akan keamanan digital saat ini, di mana pengguna Google Chrome di Android diperingatkan tentang bahaya malware yang meniru pembaruan peramban populer tersebut.
Melalui deteksi dari para ahli di ThreatFabric seperti yang dilansir dari detikINET dari The Sun Inggris pada Minggu, jutaan pengguna android berisiko menjadi korban serangan ini yang dapat mengakibatkan pencurian informasi finansial yang sensitif.
Malware yang menakutkan ini mampu memperoleh berbagai jenis data seperti gerakan sentuhan, interaksi dengan layar, data masukan, dan informasi aplikasi yang diakses.
BACA JUGA:Cara Mengecek Kesehatan Baterai pada HP Android, Cobalah Sekarang
Ancaman ini tidak hanya menjadi perhatian bagi pengguna perbankan online, tetapi juga dianggap sebagai risiko signifikan bagi industri perbankan secara keseluruhan.
Keunikan dari serangan ini terletak pada pendekatan baru yang tidak menggunakan aplikasi yang mencurigakan, tetapi melalui notifikasi palsu yang muncul di Google Chrome.
Notifikasi ini didesain sedemikian rupa sehingga tampak meyakinkan, dengan tampilan yang identik dengan notifikasi asli dari Google, menyuruh pengguna untuk melakukan pembaruan Google Chrome.
Jika pengguna terjebak dengan mengklik notifikasi tersebut, mereka membuka pintu bagi malware tersembunyi untuk menginfeksi perangkat mereka, memberikan akses kepada peretas untuk mengakses data sensitif dan bahkan merekam aktivitas layar dan suara.
Malware yang dikenal dengan nama Brokewell sedang dalam tahap pengembangan, dengan perintah-perintah baru yang terus ditambahkan, menunjukkan potensi kerugian yang lebih besar bagi pengguna dan institusi keuangan.
Cara Melindungi dari Malware
Untuk melindungi diri dari serangan semacam ini, pengguna perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap sumber unduhan dan notifikasi yang diterima.
Memastikan bahwa tautan tersebut mengarah ke situs web resmi seperti Google dan menghindari tautan yang mencurigakan adalah langkah awal yang penting.
Selain itu, pengguna juga harus berhati-hati terhadap tekanan untuk mengambil keputusan terburu-buru dan kesalahan tata bahasa yang mencurigakan yang mungkin ditemukan dalam pesan yang mencurigakan.
Mengunduh aplikasi hanya melalui toko aplikasi resmi seperti Google Play atau Samsung Galaxy Store dan memanfaatkan fitur keamanan seperti Google Play Protect dapat membantu mengurangi risiko infeksi malware.
BACA JUGA:Cara Menghidupkan Kembali Kartu Telkomsel yang Telah Nonaktif secara Online
Kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat merupakan kunci untuk menjaga keamanan dalam era digital yang penuh dengan ancaman seperti ini.
(hil/hil)