SUBANG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang terus memperkuat upaya mitigasi kebencanaan dengan sudah membentuk 36 Desa Tangguh Bencana (Destana). Rinciannya, 33 desa dan 3 kelurahan telah menerima pelatihan khusus untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi bencana.
JF Penata Kebencanaan Muda/Kasi Rehabilitasi BPBD Kabupaten Subang, Tommy Hidayat menjelaskan, program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai tata laksana kebencanaan di lingkungan masing-masing. Dengan pelatihan tersebut, masyarakat diharapkan memiliki keterampilan dalam menangani bencana, sistem kesiapsiagaan yang terorganisasi dengan baik, dan kemampuan meminimalkan kerugian materi serta korban jiwa.
"Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat lebih melek bencana dan siap menghadapi segala kemungkinan. Kita ingin mereka memiliki skill kebencanaan yang mumpuni dan sistem kesiapsiagaan yang terkoordinasi baik secara vertikal maupun horizontal," ujar Tommy kepada Pasundan Ekspres Minggu, (8/12).
BPBD juga mendorong desa memanfaatkan alokasi Dana Desa untuk kegiatan mitigasi bencana. Dana ini dapat digunakan untuk sosialisasi, pelatihan, hingga penanganan bencana yang berpotensi terjadi di wilayah masing-masing.
Tommy menegaskan pentingnya sinergi antara BPBD, pendamping desa, dan kepala desa untuk memastikan anggaran kebencanaan dimanfaatkan secara efektif sesuai dengan aturan pemerintah. "Dana Desa sudah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan kebencanaan, termasuk pembentukan Destana. Ini penting agar desa memiliki kemampuan tanggap darurat yang baik," tambah Tommy.
Pelatihan mitigasi bencana juga dilakukan di lingkungan perkantoran sebagai upaya antisipasi terhadap isu-isu terkini, seperti bencana hidrometeorologi dan potensi gempa megathrust. BPBD menilai kesiapsiagaan yang baik dapat membantu masyarakat lebih sigap menghadapi bencana besar yang sulit diprediksi.(hdi/sep)