PURWAKARTA-PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jabar meraih penghargaan platinum di ajang Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2024, yang digelar Corporate Forum for CSR Development (CFCD) di Jakarta, Kamis (29/11) lalu.
Penghargaan tersebut berkat program bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada UMKM Pulas Katumbri atau Puka, dengan tagline “From Disability To Artability”.
GM PLN UID Jabar Agung Murdifi mengatakan, penghargaan yang diperoleh PLN UID Jabar itu untuk kategori pengembangan dan pelibatan komunitas. Hal ini menjadi bukti bahwa PLN berkomitmen secara berkelanjutan mendukung tercapainya tujuan SGD’s poin 8 di Indonesia, khususnya Jawa Barat.
“Sebagai perusahaan yang terdepan dalam menggerakkan perekonomian, PLN UID Jabar tidak hanya turut aktif dalam menaikkan kelas UMKM, namun juga memberdayakan difable," kata Agung melalui rilisnya, Ahad (1/12).
Melalui pemberian bantuan TJSL ke Puka, sambungnya, PLN mengupayakan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Yakni, melalui penyediaan lapangan pekerjaan yang setara, layak dan ramah bagi penyandang disabilitas.
"Kami juga mendorong Puka sebagai pelaku sosial bisnis agar terus berinovasi dan berekspansi. Baik dari sisi produk maupun cakupan sebaran bisnis, sehingga mampu menghasilkan profit dan dampak sosial yang berkelanjutan,” ujarnya.
Agung menjelaskan, PLN UID Jabar melalui program TJSL telah memberikan dukungan kepada UMKM Puka pada 2023. Bentuk program yang diimplementasikan yaitu pelatihan bisnis yang berfokus pada marketing bagi manajemen. Ada juga pelatihan pembuatan produk baru bagi Crafter Puka dalam rangka diversifikasi produk.
PLN juga mengimplementasikan pengembangan metode marketing yang semula hanya berupa temporary pop-up strore di beberapa pameran menjadi official store Puka yang berlokasi di Pasar Kreatif Jawa Barat. Termasuk, penambahan marketing secara daring dengan dibuatnya official website store.
Pemberian bantuan dan pembinaan yang dilakukan oleh PLN tersebut menurut Agung memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan usaha Puka.
Pendiri Puka, Dessy Nur Anisa Rahma menyampaikan, sebelum memperoleh bantuan PLN, omzet Puka per tahun sekitar Rp200 juta dengan dua jenis produk yang dipasarkan melalui sosial media, daring, dan bazar.
Kini, omzet Puka pertahun naik hingga 192 persen di mana produknya ada ensm jenis. Keenamnya adalah tas, aksesoris, gift, baju, kaos kaki dan home decor.
Keenam produk tersebut dipasarkan di dalam maupun luar negeri melalui media sosial, webstore, marketplace, meta ads, offline selling (event), consignment store, dan official store.
“Jaringan penjualan produk Puka kini telah merambah luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, jumlah tenaga kerja di Puka semakin banyak. Di mana, 79 persen di antaranya adalah penyandang disabilitas yang fokus di bidang crafting dan pembuatan ilustrasi,” kata Dessy.(add)