Daerah

IRF 2025, Belpur Ajak Masyarakat Bentuk Pribadi Istimewa

ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES    IFTAR RAMADAN: Bela Purwakarta berkolaborasi dengan Generasi Pemuda Hijrah Purwakarta menggelar program Iftar Ramadan Festival 2025 di Bale Sawala Yudhistira Pemkab Purwakarta.
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES IFTAR RAMADAN: Bela Purwakarta berkolaborasi dengan Generasi Pemuda Hijrah Purwakarta menggelar program Iftar Ramadan Festival 2025 di Bale Sawala Yudhistira Pemkab Purwakarta.

 

PURWAKARTA-Di pengujung Ramadan ini, Bela Purwakarta (Belpur) berkolaborasi dengan Generasi Pemuda Hijrah Purwakarta (GPHP) melanjutkan program bertajuk Iftar Ramadan Festival (IRF) 2025 yang telah diinisiasi sejak 2024.

Koordinator Belpur, Aa Komara mengatakan, kegiatan perdana IRF 2024 digelar di Gedung Creative Centre, adapun IRF 2025 dilaksanakan di Bale Sawala Yudhistira Pemkab Purwakarta pada Kamis, 27 Maret 2025.

Kegiatan yang dihadiri pelajar, mahasiswa, karang taruna, kelompok pemuda, lintas elemen komunitas serta masyarakat umum ini mengangkat tema, "Ramadan Momentum Membentuk Pribadi Istimewa".

"Tema yang diusung ini sangat relevan dengan situasi Purwakarta yang sudah kembali mengusung jargon Istimewa," kata Aa Komara melalui rilisnya, Ahad (30/3). 

Hadir sebagai narasumber, yaitu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta K.H. John Dien dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto yang diwakili Kasi PTK SMP Asep Rahmatudin.

Acara yang dipandu Ali Novel Magad ini juga dimeriahkan SMANTI Orkestra, Kultum oleh GPHP hingga penampilan puisi religi oleh sastrawan Ayi Kurnia Iskandar dan Rudi Aliruda. 

Adapula penampilan NESA, sebuah komunitas yang memiliki aktivitas memberikan pembelajaran Bahasa Inggris secara gratis kepada masyarakat.

"Ramadan merupakan bulan yang istimewa, adapun Purwakarta saat ini kembali mengusung tema Istimewa. Momentum kegiatan ini untuk meneguhkan bahwa kita sebagai masyarakat perlu memiliki kepribadian istimewa," ujarnya.

Dengan demikian, bisa sinkron dengan semangat yang dibangun oleh pemerintahan yang dinakhodai Bupati Saepul Bahri Binjen dan Wakil Bupati Abang Ijo Hapidin.

Ini, kata Aa Komara, sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 59 yang berbunyi, "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu".

"Maka seyogyanya sebagai umat atau masyarakat dapat menjalankan firman tersebut selama para pemimpin kita berjalan di koridor kebaikan dan nyata-nyata bekerja untuk kemakmuran rakyat," ucap Aa Komara.

Menjadi pribadi istimewa, sambungnya, memang tidak mudah namun bisa dimulai dengan hal hal kecil seperti menjaga kelestarian lingkungan, menjaga keamanan dan kenyamanan agar kota Purwakarta tetap kondusif.

"Termasuk juga dengan menunjukkan sikap ramah tamah terhadap siapa pun agar kota Purwakarta selalu menjadi primadona untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata favorit," katanya.

Aa Komara menegaskan, akan menjadi ironis jika "Purwakarta Istimewa" tetapi masyarakatnya masih membiarkan lingkungan di sekitarnya nampak kumuh, kemudian para pemudanya masih terlibat tawuran atau hal negatif lainnya yang kontraproduktif dengan spirit "Istimewa". 

"Untuk itu substansi kegiatan ini merupakan upaya kontempelasi dan peneguhan karakteristik agar tema Istimewa betul betul membumi dan saling bersenyawa," ujar Aa Komara.

Sementara itu, Ketua GPHP Azis Agustiana menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan IRF 2025.

"Harapannya, pelaksanaan IRF tahun depan dapat berjalan lebih optimal serta output-nya berdampak nyata dalam perubahan karakter masyarakat Purwakarta menjadi pribadi yang lebih religius, kreatif serta inovatif dan semakin istimewa," ucap Aziz.(add)

 

 

Tag :
Terkini Lainnya

Lihat Semua