Bupati Purwakarta Lepas 29 Siswa SMA/SMK Ikut Pendidikan Berkarakter, Diselenggarakan di Rindam III/Siliwangi

Sebanyak 29 siswa tingkat SMA/SMK sederajat dari Kabupaten Purwakarta diberangkatkan ke barak militer Rindam III/Siliwangi.(Adam Sumarto/Pasundan Ekspres)
PURWAKARTA-Sebanyak 29 siswa tingkat SMA/SMK sederajat dari Kabupaten Purwakarta diberangkatkan ke barak militer Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam) III/Siliwangi di Kota Bandung untuk mengikuti program pendidikan berkarakter.
Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya perilaku menyimpang di kalangan pelajar yang tidak lagi mampu ditangani oleh pihak sekolah maupun orang tua.
Pantauan di Markas Kodim 0619/Purwakarta, puluhan siswa sudah berbaris rapi menggunakan pakaian hitam-putih pada Senin (5/5) pukul 05.00 WIB.
Mereka berangkat ke barak militer Rindam III/Siliwangi, Kota Bandung menggunakan bus yang sudah disediakan Pemkab Purwakarta.
BACA JUGA: 100 Hari Kerja Bupati Subang, Bangun Komitmen Wujudkan Infrastruktur Jalan Leucir
Tampak para orang tua siswa hadir untuk melepas anak-anaknya yang akan menjalani pendidikan berkarakter selama 14 hari itu.
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, akrab disapa Om Zein juga tampak hadir. "Keputusan ini telah melalui proses verifikasi mendalam," kata Om Zein.
Para siswa yang dikirim, kata dia, merupakan mereka yang mengalami masalah serius seperti sering begadang, bolos sekolah, hingga terlibat pergaulan bebas seperti merokok dan konsumsi minuman keras.
"Yang dibawa ke sini itu memang sudah tidak bisa ditangani oleh orangtua dan sekolahnya," ujar Om Zein.
BACA JUGA: JNE Creative Workshop Bertajuk Inspirasi Tanpa Batas Digelar di Bandung
Rata-rata mereka itu suka begadang, pagi susah bangun, bolos sekolah, nongkrong, bahkan ada yang mabuk. "Orangtuanya pun sudah kewalahan," ucapnya.
Program ini disambut positif oleh para orangtua. Salah satu wali murid, Dadan, mengungkapkan rasa lega dan harapannya terhadap pembinaan yang lebih tegas dan disiplin.
"Mendukung, sangat mendukung. Kami sudah lelah menghadapi kenakalan anak-anak. Mudah-mudahan setelah ini mereka bisa lebih disiplin, terutama dalam sekolah," kata Dadan.
Ia menyebutkan bahwa anaknya kerap bolos sekolah dan tidur larut malam. "Suka begadang, terus paginya malah engga sekolah jadi bolos. Semoga program ini bisa buat jadi anak lebih disiplin," ujarnya.
Dadan berharap, program pendidikan karakter ini diharapkan mampu menjadi solusi konkret dalam membentuk kedisiplinan, tanggung jawab, dan sikap positif para pelajar.
"Sekaligus meringankan beban keluarga dan pihak sekolah dalam menangani kenakalan remaja," ucap Dadan.
Sementara itu, di Resimen Armed 1/Sthira Yudha ada suasana berbeda. Tampak 16 siswa SMP kelas 9 yang tengah menjalani pendidikan berkarakter tetap mengikuti pelaksanaan ujian akhir sekolah (UAS) di barak militer.
Ke-16 siswa kelas 9 tersebut mengerjakan ujian yang diawasi langsung oleh guru dan anggota TNI. Sementara itu, siswa kelas 7 dan 8 tampak menjalani latihan bela diri karate.