PASUNDAN EKSPRES - BYD, sebuah perusahaan yang terus mengukuhkan kehadirannya dalam pasar otomotif Indonesia, telah menunjukkan kekuatannya dengan menghadirkan beragam produk elektrifikasi dan memperluas jaringan penjualan serta layanan perawatan.
Komitmen BYD untuk berperan aktif dalam mengembangkan pasar otomotif Indonesia tidak berhenti di situ. Mereka telah merencanakan pembangunan pabrik, dan langkah awal untuk mewujudkannya telah diambil.
Langkah pertama adalah penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya, pengembang Kawasan Industri Subang Smartpolitan. Acara penandatanganan dilakukan dalam rangka Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JIExpo Kemayoran.
BACA JUGA:Latar Belakang Motif di Balik Pembunuhan Wanita di dalam Koper
"Evaluasi yang dilakukan oleh BYD menegaskan bahwa Kawasan Industri Subang Smartpolitan merupakan lokasi yang tepat untuk mengembangkan industri kendaraan listrik BYD di Indonesia. Kawasan industri ini memenuhi kriteria kami dalam hal luas, lokasi, kondisi lingkungan, dan infrastruktur yang diperlukan," ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia seperti yang dikutip dari carvaganza pada Jumat 3 Mei 2024.
"Kami yakin bahwa fasilitas yang akan dibangun di sana akan mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia, mendukung transisi menuju energi bersih, dan memberikan kontribusi positif pada perekonomian negara, terutama di wilayah sekitarnya," tambahnya.
Fasilitas ini akan dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, terutama di bagian utara kawasan tersebut.
BYD akan menggunakan lebih dari 108 hektar lahan, menjadikannya pabrik terbesar dalam portofolio BYD. Mereka akan menerapkan perencanaan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif dan terintegrasi.
Fasilitas tersebut juga akan mencakup pusat penelitian dan pengembangan, serta pelatihan dengan teknologi terbaru yang ramah lingkungan.
Investasi besar ini tidak hanya akan menciptakan ribuan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian lokal, tetapi juga akan meningkatkan transfer teknologi dan keahlian dalam pembuatan kendaraan listrik.
Perusahaan lokal juga akan terlibat dalam rantai pasok global kendaraan listrik.
Kawasan Industri Subang Smartpolitan dinilai sangat strategis karena memiliki akses yang baik, termasuk Jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) di KM 89 yang sedang dikembangkan, Jalan Tol Akses Patimban yang terhubung langsung ke Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Jalan Tol Trans Jawa.
"Akhirnya, kami menyambut kedatangan BYD di Subang Smartpolitan dengan antusias. Ini menunjukkan bahwa infrastruktur kawasan industri kami dapat mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang akan dilakukan oleh BYD, yang juga akan berkontribusi pada perkembangan industri otomotif Indonesia dan sejalan dengan visi kami untuk 'Membangun Indonesia yang Lebih Baik'," ujar Abednego Purnomo, VP Penjualan, Pemasaran & Hubungan Penyewa Subang Smartpolitan.
Setelah penandatanganan kesepakatan, kedua belah pihak akan melakukan serah terima lahan pada Agustus 2024.
BACA JUGA:Modus Penipuan Baru! Dengan Iming-Iming Instagram Centang Biru, Rekening Raib
Pembangunan akan dilakukan secara bertahap, dengan rencana mulai beroperasi pada Januari 2026 dengan kapasitas produksi yang ditargetkan mencapai 150 ribu unit per tahun.
(hil/hil)