Daerah

Madrasah Ibtidaiyah Al Manar Cibogo Unggulkan Program One Day One Ayat

Madrasah Ibtidaiyah Al Manar Cibogo

SUBANG-Madrasah Ibtidaiyah Al Manar, Cibogo unggulkan program One Day One Ayat untuk semua siswa didiknya, program tersebut telah berlangsung lama, bahkan telah menghadirkan para penghafal Al-Qur'an di usia muda. Program unggulan One Day One Ayat ini diikuti oleh kelas 3 hingga kelas 6, dengan hafalan mulai dari zuz ama hingga beberapa surat-surat pilihan. 

"Kami mempunyai program unggulan yaitu one day one ayat, untuk kelas 3-6 dengan hafalan pertama itu dari zuz ama atau zuz 30. Setelah siswa/i mampu menghafal dengan benar (tazwid dan bacaan yang sesuai mahroj) baru bisa lanjut ke beberapa surat-surat pilihan," kata Deden Abi Warga Selaku Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Manar kepada Pasundan Ekspres. 

Deden juga mengungkapkan, meskipun program one day one ayat ini diikuti oleh kelas 3-6, tapi dirinya berkomitment untuk fokus pada hafalan anak kelas 6, tapi tidak mengabaikan kelas-kelas di bawahnya (3,4 dan 5). "Untuk hafalannya saat ini kami sedang fokus di kelas 6 hingga akhir tahun nanti, tapi kami juga tidak mengabaikan hafalan anak didik di kelas 3,4 dan 5. Mereka tetap menyetor hafalan setiap harinya," ungkapnya. 

Dalam melakukan program one day one ayat, Madrasah Ibtidaiyah Al Manar di dorong oleh guru tahfidz yang profesional di bidangnya. "Saat ini kami mempunyai guru khusus untuk tahfidz, untuk hafalan bersama guru tahfidz khusus itu hanya dilakukan dua hari di hari selasa dan rabu. Untuk di hari lainnya itu tetap menyetorkan hafalannya tapi kepada saya," tuturnya. 

Kurangnya guru dalam bidang tahfid sangat dirasakan oleh Madrasah Ibtidayah Al Manar dalam menjalankan program unggulannya, meskipun begitu mereka tetap optimis dapat melahirkan anak didik yang bisa menghafal Al-Qur'an di usia dini. 

Bahkan, Madrasah Ibtidaiyah Al Manar juga sempat beberapa kali mendapatkan juara Tahfidz di tingkat Kabupaten Kota. "Dari program ini kita dapat beberapa penghargaan juga, salah satunya menjuarai AKSIOMA tahun 2019 dalam mata perlombaan hafalan tahfidz tingkat Kabupaten Subang, itu juara kedua," jelasnya. 

Kedepannya, Deden mengharapkan bahwa program one day one ayat ini bisa menjadi ladang ibadah serta amalan untuk peserta didik di kemudian hari. "Kedepannya, saya berharap program ini bisa menjadi landasan para peserta didik yang ingin melanjutkan sekolah di pesantren maupun sekolah negri. Terlebih saat ini banyak beasisiwa untuk para penghafal Al-Quran," harapnya.(nsa/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua