PURWAKRTA-Pembangunan perumahan rakyat subsidi di Purwakarta, khususnya di Kecamatan Campaka, terus berkembang namun berdampak pada menyusutnya lahan pertanian.
H. Ahmad ST, Ketua Karang Taruna Kecamatan Campaka, menyatakan keprihatinannya atas situasi tersebut. Menurutnya, meskipun pemerintah berhasil menyediakan ribuan unit rumah murah bersubsidi, dampaknya adalah hilangnya lahan pertanian.
"Di satu sisi, pemerintah berhasil menyediakan ribuan unit rumah murah bersubsidi untuk rakyat. Namun, di sisi lain, kehilangan lahan pertanian justru terjadi. Kami khawatir ketersediaan bahan pokok, khususnya padi, di Kabupaten Purwakarta ke depan akan berkurang drastis," ujarnya.
Ahmad berharap pemerintah Kabupaten Purwakarta bisa bekerja sama dengan pihak lain untuk membuka lahan pertanian baru sebagai pengganti lahan sawah yang hilang karena pembangunan perumahan.
"Kami harap Pemkab Purwakarta bisa memperhitungkan situasi ini. Jangan sampai 10 tahun ke depan, Purwakarta tidak bisa menghasilkan padi atau beras karena lahan sawah berubah menjadi perumahan," lanjutnya.
Pantauan di beberapa titik di wilayah Kecamatan Campaka menunjukkan bahwa sejumlah lahan yang dulunya berstatus hijau atau persawahan kini dalam kurun waktu kurang dari lima tahun telah berubah menjadi pemukiman, perumahan, dan pabrik.
Hampir 50 persen dari sekitar 30 hektar lahan hijau atau persawahan di wilayah Kecamatan Campaka telah berubah menjadi rentetan pemukiman.
"Semoga dalam waktu dekat Pemkab Purwakarta lebih ketat dalam perizinan, khususnya terkait kajian lingkungan. Namun, yang lebih utama adalah memastikan ketersediaan pangan di masa depan," tutup Ahmad.(mas/ded)