PURWAKARTA-Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah IV Dinas Pendidikan Jawa Barat Budi Hermawan mengajak orang tua untuk proaktif dalam mencegah pelajar agar tak terlibat geng motor.
Tak hanya itu, Budi juga bakal menginstruksikan para kepala sekolah SMA dan SMK yang ada di KCD Wilayah IV untuk menyebarkan pesan kepada para orang tua untuk melakukan deteksi dini.
"Jadi, memang deteksi dini sebetulnya (bermula, red) di keluarga. Akan tetapi di sekolah pun juga kita ada larangan (gabung geng motor, red). Makanya di setiap sekolah ada tata tertib," kata Budi kepada wartawan, Kamis (3/10).
Ia menegaskan pentingnya imbauan kepada seluruh masyarakat dan para orang tua untuk terus memberikan edukasi dan pembinaan kepada anak-anak, sehingga mereka tidak tergoda untuk bergabung ke dalam geng motor.
"Keterlibatan anak-anak dalam geng motor seringkali disebabkan oleh keinginan untuk diakui dan eksis di lingkungan kelompok. Oleh karena itu, edukasi dan bimbingan dari orang tua menjadi kunci penting dalam mencegah fenomena ini," ujarnya.
Budi juga mengajak seluruh orang tua menerapkan aturan jam malam pada anak-anak mereka sebagai antisipasi menjadi korban maupun pelaku kejahatan jalanan.
"Pastikan ketika pukul 22.00 WIB anak-anak sudah berada di rumah guna mencegah menjadi korban bahkan pelaku kejahatan jalanan. Karena peristiwa geng motor banyak terjadi dini hari hingga subuh," ucap Budi.
Selain itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan peran pengawasan di lingkungan sekolah serta meningkatkan intensitas pendidikan karakter di seluruh sekolah yang berada di KCD Wilayah IV.
"Kami terus menggiatkan pembelajaran siswa dengan ekstrakurikuler yang positif. Jadi ketika di sekolah kalau masuk geng motor ada sanksinya. Kalau sekolah itu tata tertib yakni norma yang dibuat di setiap sekolah," kata Budi.(add)