KARAWANG-Hari Raya Idul Fitri, merupakan salah satu momen penting bagi seluruh umat beragama islam dimanapun berada. Di Indonesia momen ini selalu dipenuhi dengan suka cita bertemu dan berkumpul bersama keluarga. Tak terkecuali bagi seluruh warga binaan yang ada pada Lapas Kelas IIA Karawang.
Pada libur Raya Idul Fitri kali ini, seluruh petugas Lapas Kelas IIA Karawang tidak melaksanakan cuti hari raya demi memberikan layanan kunjungan bagi warga binaan untuk dapat bersilaturahmi bersama keluarga mereka.
Tidak hanya warga binaan, Lapas Kelas IIA Karawang juga memberikan layanan kunjungan tatap muka bagi seluruh tahanan, sehingga dalam kesempatan Hari Raya Idul Fitri kali ini seluruh warga binaan dan tahanan diberikan layanan kunjungan yang sama.
“Hari Raya Idul Fitri kali ini sangat beda, kami terapkan sistem layanan yang sangat prima tanpa membedakan warga binaan maupun tahanan. Semuanya kami berikan layanan kunjungan tatap muka bersama keluarganya. Namun, apabila masih terdapat keluarga dari tahanan atau warga binaan yang sangat jauh sehingga tidak memungkinkan untuk dapat bertemu, kamipun memberikan layanan kunjungan virtual,” ujar Kepala Lapas Kelas IIA Karawang, Christo Toar.
Dijelaskan, layanan kunjungan Hari Raya Idul Fitri kali ini seluruh warga binaan dan tahanan yang berjumpa dengan keluarga diwarnai dengan suasana haru dan bahagia. Sehingga itu menjadikan obat bagi kami seluruh petugas Lapas Karawang yang saat ini belum bisa berjumpa dengan keluarga. "Selain itu pun, hal tersebut juga menjadikan semangat bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan prima bagi seluruh warga binaan dan tahanan pada Lapas Karawang,” kata Christo.
Layanan kunjungan pada Lapas Kelas IIA Karawang dilaksanakan selama 4 hari kalender, yaitu terhitung pada hari Rabu 10 April 2024 sampai dengan hari Sabtu 13 April 2024.
"Akan tetapi, layanan kunjungan Hari Raya Idul Fitri kali ini, juga kami tingkatkan keamanan dan pengawasan guna tercapainya kondusifitas di dalam lapas. Hal tersebut kami lakukan guna tidak terjadi adanya keluar masuk barang-barang yang dilarang sesuai aturan yang berlaku. Kami juga memberlakukan pembatasan-pembatasan terkait keluarga yang berkunjung serta barang-barang bawaannya,” jelas Christo.(use/ery)