SUBANG - Berawal dari curhatan pribadinya yang mendalam yang ia tuliskan dalam buku membuat Hj. Siti Aminah, S.Sos.,M.AP, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu instansi di Kabupaten Subang berhasil menjadi penulis novel yang telah menghasilkan 32 karya tulis.
"Si Pita Merah" senantiasa memperkokoh diri dengan bercermin pada suara hati "Jangan Menyerah". Titipkanlah asa pada "Pemimpin yang Membumi" yang kau panggil "Malaikat Tak Bersayap". Sungguh "Ketulusan Nurani Mampu Membuka Mata Hati", "Perempuan Tangguh yang Menginspirasi". Menerbitkan "Rasa yang Tak biasa" menghalau "Kabut yang Tak Terlihat". Jangan "Berjuang tetapi Tidak Menang". Sebaliknya. pupuklah "Implan dan Harapan", pada "Cinta Sejati dari Cidadap" dan persiapkanlah segenap hatimu untuk "Menyambut Tamu Istimewa", bukan pada "Gita Cinta Berakhir Nestapa", yang hanya membuatmu galau demi Menjangkau yang Tak Terjangkau". 1"Cinta tanpa Syarat" itu senantiasa "Mendudukkan Sesuatu pada Haknya". Begitu pula dengan "Kontribusi Komisi Penanggulangan AIDS dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS pada Pembangunan Tol Cikopo Palimanan" rnenjadikan "ODHIV Berdaya", lalu segera bangkit "Kembali ke Kampus" untuk mencatat semua "Kumpulan Kalimat Sakti Pemacu Diri Menjadi Pribadi Lebih Berarti".
Itulah sepenggal prolog dalam buku Si Pita Merah Karya Hj. Siti Aminah, S.Sos, M.AP, seorang penulis novel di Kota Subang.
Hj. Siti Aminah atau yang biasa dipanggil Teh Ade merupakan seorang PNS di salah satu instansi di Kabupaten Subang.
Di sela kesibukannya sebagai PNS yang bekerja sebagai Staf Kurikulum di Satuan Pendidikan Non Formal Negeri Sanggar Kegiatan Belajar Subang, tidak menyurutkan semangatnya untuk menulis karya tulis non-ilmiah, khususnya cerpen (cerita pendek).
Awal Hj. Siti Aminah menyukai dunia menulis cerita berawal dari curhatan pribadinya yang telah ditinggalkan belahan jiwanya untuk selamanya.
Ujian hidup yang datang menimpa Siti Aminah saat itu membuat dirinya tergugah untuk menuliskan curhatannya di kertas hingga akhirnya menjadi buku.
"Awalnya karena merasa hidup itu bigitu kejam, setelah belahan jiwa pergi selamanya meninggalkan anak yang berusia 3 tahun. Padahal menantikan buah hati membutuhkan waktu 12 tahun. Merasa sedih, kecewa menyalahkan takdir. Setiap hari curhat ke buku, hvs kertas kertas yang ada menjadi penuh dengan curhatan jiwa. Karna jika curhat pada teman takut merasa bosan dan jenuh. Sehingga hasil curhatan itu sampai melebihi 1 rim kertas hvs. Akhirnya setelah melalui pelatihan menulis. Curhatan itu dikumpulkan dan dikemas menjadi sebuah buku. Sampai akhirnya setiap bulan menghasilkan buku," ucapnya.
Ia juga menceritakan siapa yang pertama kali mengenalkan dirinya ke dunia menulis cerita adalah Fera Maulida Sukarno yang saat itu merupakan Ibu Kaban BP4D serta Guru Sekolah Bhaskara, Ibu Yuliana dengan memberitahu bahwa ada pelatihan menulis lewat Media Guru tahun 2022.
Motivasi Siti Aminah dalam menulis cerita adalah dirinya ingin menuliskan rangkaian hidupnya yang kelak nanti jika dirinya sudah tiada, karya tersebut masih bisa dibaca dan menjadi teladan bagi anak-anak.
Walaupun dirinya kini sudah tua, Siti Aminah masih memiliki semangat untuk terus belajar dan berkarya lewat tulisan.
Adapun karya tulis yang pertama kali diluncurkan olehnya adalah Dahsyatnya Cinta oleh Pustaka Media Guru pada tahun 2022.
Total 32 karya tulis yang berhasil diterbitkan Siti Aminah saat ini, di antaranya satu buku solo, satu buku duet, dan 30 buku antologi.
1. Dahsyatnya Cinta, Pustaka Media Guru. Nopember 2022
2. Tersenyumlah meski hari hari setelah rindu itu datang tanpa permisi menjadi tidak mudah untuk kita, Pustaka Media Guru, April 2023
3. Perempuan dan Kata, Dandelion Publisher, April 2023
4. Mahluk hitam berbulu lebat diatas lemari kamar, Pustaka Media Guru, Mei 2023.
5. Me Time, Dandhelion Publisher, Juni 2023
6. Ada yang tak sanggup kusampaikan padamu dalam ruang tersembunyi dihati ini tentang rindu paling purba, Pustaka Media Guru, Juni 2023
7. Lembar Lembar Kehidupan, Dandeliin Publisher, Juli 2023
8. Jika kenangan bertanya tentang cinta padamu jawablah kisah kita belum usai, pustaka Media Guru, Juli 2023
9. Semarak Rampak Serunai, Dandelion publisher, Agustus 2023
10. Bercerita dalam rangkaian Frasa, Dandelion Publisher, Agustus 2023
11. Dibawah kaki hujan, kita berbagi tawa meski gindu sedang tidak baik baik saja. Pustaka Media Guru, Agustus 2023
12. Love in Clandestine, Dandelion Publisher. September 2023
13. Jika aku tak sanggup berucap sapa mesra denganmu semoga rindu ini tidak bertepuk sebelah tangan, Pustaka Media Guru, Oktober 2023
14. Kuharap akhir cerita kita menjadi awal kebersamaan tanpa jeda, Pustaka media Guru, Nopember 2023
15. Suatu hari bersama bapak, Media Guru, September 2023
16. Ucapan terimakasih tidak akan cukup untuk mengungkapkan cinta, kasih sayang dan ketulusanmu. MEDIA GURU, Desember 2023
17. Dalam penantian panjang tentang cinta kubaca rindu paling purba, Pustaka Media Guru, Januari 2024
18. Bersamamu hingga senja adalah hari bahagia yang kuharap datang menyapa sebelum takdir memisahkan, Media Guru, Januari 2024
19. Aku bangga menjadi guru, Neoma Publisher, Februari 2024
20. Puasa pertama kami yang selalu terkenang, Pustaka Media Guru, Maret 2024
21. Pinastika laksamana, Dandelion publisher, Maret 2024
22. Pendidikan akar budaya bangsa, Neoma Publisher, april 2024
23. Tersebab cemburu senyumku sunyi dipelhkan semesta, MEDIA guru, April 2024
24. Seribu juta masalah cinta, Media Guru, Juni 2024
25. Karena rindu adalah kita, Media GURU, Juli 2024
26. Secercah harapan, Dandelion Publisher, Agustus 2024
27. Alegra, adandelion Publisher, Agustus 2024
28. Percayalah kekuatan cinta, Media Guru, Agustus 2024
29. Berani lawan korupsi, September 2024
30. Dik kecup mesra dikebingmu, Media Guru, Oktober 2024
31. Si Pita Merah, Dandelion Publisher, Nopember 2024
32. Terima kasih Bapak- Ibu Guru sungguh mulia dan besar jasamu untuk kami semua, Pustaka Media Guru, November 2024
Di antara ke-32 karya tulis yang berhasil ia terbitkan, buku Dahsyatnya Cinta yang terbit November 2022 menjadi salah satu karya tulis yang paling berkesan bagi Siti Aminah.
"Dahsyatnya Cinta, Pustaka Media Guru, Nopember 2022. Karena buku solo pertama. Belum ada pengalaman dikejar deadline," ucapnya.
Sebagai penulis novel yang telah lama berkecimpung di dunia kepenulisan dan literasi, Siti Aminah berharap ke depannya dirinya dapat menularkan budaya literasi ke generasi muda dengan membuat sudut baca pribadi serta mengajar terkait dunia kepenulisan kepada anak-anak muda.
"Semoga bisa menularkan budaya literasi ke generasi muda dengan membuat sudut baca pribadi di taman anggrek dengan suasana tenang ditengah cafe pribadi. Konsumennya para pembaca buku. Dan juga mengajarkan pada anak anak muda yang ingin belajar menulis," harapnya.
"Menulis itu mudah, mulailah dengan menuliskan pengalaman sendiri," pungkasnya. (inm)