PURWAKARTA-Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Purwakarta menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purwakarta terkait penyelenggaraan donor darah, Sabtu (16/11).
Bertempat di Kampus STKIP Purwakarta, Jl. L.L. R.E. Martadinata No. 43, Purwakarta, PKS tersebut ditandatangani Ketua STKIP Purwakarta Agus Muharam dengan Ketua PMI Kabupaten Purwakarta Lalam Martakusumah.
"Alhamdulillah, STKIP Purwakarta telah menjalin kerja sama dengan PMI Kabupaten Purwakarta terkait penyelenggaraan donor darah yang dipertegas dengan penandatanganan PKS," kata Agus Muharam.
Dengan PKS tersebut, sambungnya, selama tiga tahun ke depan, STKIP dan PMI saling berkolaborasi melaksanakan kegiatan donor darah secara rutin.
"Di antara poin-poin kerja samanya adalah, STKIP menghimpun pendonor, baik itu mahasiswa, dosen maupun masyarakat umum serta menyediakan tempat pelaksanaan donor darah," ujarnya.
Adapun peran PMI, kata Agus Muharam, memfasilitasi dan memberikan dukungan atas kegiatan donor darah tersebut. "PKS ini berlaku selama tiga tahun ke depan dan akan terus diperpanjang," ucapnya.
Dirinya pun mengapresiasi para mahasiswa yang telah menginisiasi kerja sama dengan PMI. "Baik itu dari program studi Pendidikan Jasmani, Pendidikan Bahasa Indonesia maupun Pendidikan Guru Sekolah Dasar," kata Agus Muharam.
PKS ini juga, lanjutnya, mengikat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun Himpunan Mahasiswa STKIP bahwa tiga tahun ke depan akan rutin menggelar donor darah bersama PMI. "Kami juga membuka pendonor dari luar," ujarnya.
Senada, Lalam Martakusumah juga menyampaikan apresiasinya kepada STKIP Purwakarta. "Langkah kolaboratif ini semoga bisa diikuti oleh kampus-kampus lainnya yang ada di Purwakarta," ucap Lalam.
Dirinya pun berharap, mahasiswa tak hanya menjadi pendonor tapi juga dapat berperan sebagai sukarelawan dengan bergabung bersama Korps Sukarela PMI.
"Kami juga berharap para mahasiswa bisa menjadi agen donor darah, yakni dapat menjelaskan apa itu donor darah, manfaatnya bagi tubuh maupun manfaatnya bagi yang membutuhkan. Sehingga, akan semakin banyak masyarakat yang dengan sukarela mendonorkan darahnya," kata Lalam.
Usai penandatanganan, dilanjutkan dengan kegiatan donor darah yang pesertanya merupakan para dosen, mahasiswa dan masyarakat umum. Tercatat, ada 100 calon pendonor yang siap diskrining terlebih dahulu sebelum dinyatakan bisa tidaknya mendonor.
Ketua panitia yang juga mahasiswa Pendidikan Jasmani, Galih Prasetya menyebutkan, kegiatan donor darah ini mengangkat tema "Setetes Darah Anda Dapat Menyelamatkan Nyawa Saudara Kita".
"Calon pendonor ada sebanyak 100 orang yang terdiri atas dosen, mahasiswa dan masyarakat umum. Seluruhnya harus diskrining terlebih dahulu. Bila dinyatakan siap maka langsung diambil darahnya. Sebaliknya, bila dinyatakan belum siap, maka belum bisa melakukan donor," ujar Galih.(add)