Daerah

Mobil Anggota KPU Purwakarta Dimaling, Modus Pecah Kaca, SK Tugas Monitoring Rekapitulasi Suara Pilkada dan Uang Rp8 juta Raib

KPU Purwakarta
Anggota KPU Purwakarta Oyang Este Binos saat membuat laporan kepolisian atas kejadian pencurian modus pecah kaca yang dialaminya di Mapolsek Plered.(Adam SUmarto/Pasundan Ekspres)

PURWAKARTA-Mobil milik Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibobol maling dengan modus pecah kaca di sekitar Pasar Plered Purwakarta, Jumat (29/11) sekira pukul 18.45 WIB. Akibatnya, Surat Keputusan KPU Purwakarta tentang penugasan monitoring rekapitulasi suara raib, 

Peristiwa terjadi saat korban yang juga anggota KPU Purwakarta Oyang Este Binos, sedang beristirahat makan sate di sela monitoring rekapitulasi perolehan suara Pilkada 2024 oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kecamatan Plered dan Kecamatan Sukatani.

"Kronologisnya saat itu dalam perjalanan menuju Plered dari Sukatani. Mampir makan sate sebentar. Begitu kembali ke mobil, kaca sudah pecah. Tas di kursi tengah juga raib," kata Binos usai menyampaikan laporan polisi di Mapolsek Plered.

Selain SK tugas, dalam tas yang dimaling tersebut juga terdapat uang tunai Rp8 juta, pakaian ganti, tas tangan dan dompet berisi dokumen penting seperti STNK mobil dan motor, SIM C dan SIM A serta ATM. Kerugian material ditaksir mencapai Rp15 juta. 

Meski begitu, Binos memastikan, pilkada yang sedang memasuki tahapan rekapitulasi perolehan suara tidak terganggu dengan peristiwa tersebut. "Insyallah rekap aman. Tetap berjalan," ujar Binos.

Kapolsek Plered, AKP Ali Murtado membenarkan adanya peristiwa tersebut. Bahkan polisi telah mendapat laporan resmi kasus pencurian dengan pemberatan yang korbannya komisioner KPU Purwakarta itu. "Sudah ada laporannya. Segera kita tindak lanjuti," ucap Ali.

Terpisah, Direktur Komunitas Pemilih Panatik dan Anti Suap (Kopi Panas) Kabupaten Purwakarta, Hoerul Hidayat, menduga jika pelaku masih berkeliaran. "Hemat saya, pelakunya harus segera ditangkap," kata Hoerul kepada wartawan, Ahad (1/12).

Langkah cepat perlu dilakukan polisi sebagai bentuk kesigapan petugas melakukan pengamanan dan perlindungan terhadap masyarakat. Artinya, kepolisian tak perlu harus menunggu korban lagi. 

"Terakhir kita tahu korbannya penyelenggara pemilu. Bahkan di antara yang diambil si maling adalah dokumen menyangkut kepemiluan. Polisi harus bergerak cepat, biar isunya nggak ke mana-mana. Apalagi Pilkada kita sedang di fase puncak," ujarnya.

Dirinya pun yakin polisi bisa melakukan langkah cepat. Berbekal data maupun informasi jaringan pelaku kejahatan yang telah dimiliki kepolisian, serta bukti pendukung lain di lapangan termasuk fasilitas CCTV. 

"Yang pasti kami percaya kemampuan pihak kepolisian. Dan kami sangat mendukung kinerja kepolisian," ucap Hoerul.

Sekadar mengingatkan, sepekan lalu, satu komisioner KPU Purwakarta lainnya juga mengalami peristiwa serupa. Kali ini lokusnya di wilayah Kecamatan Kota Purwakarta. Sejumlah barang berhasil digasak, termasuk satu unit laptop. 

Tak hanya itu, sebulan sebelumnya, aparat Desa Pasanggarahan, Kecamatan Tegalwaru kehilangan Dana Desa Rp316 juta yang baru diambilnya dari bank. Uang itu digondol maling dengan modus serupa.(add)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua