SUBANG - Di tengah himpitan ekonomi yang semakin berat, para nelayan di Pantai Utara (Pantura) Subang, khususnya yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru, Rawameneng, Kecamatan Blanakan, mendapatkan angin segar.
Bantuan kredit bergulir dari Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) hadir sebagai solusi untuk memperbaiki kondisi ekonomi nelayan yang kian terjepit akibat hasil tangkapan yang berkurang.
Nelayan Pantura Subang Terbantu Program Kredit Bergulir dari Pertamina PHE ONWJ
Iman Teguh, Communication, Relations, Community Involvement & Development dari PHE ONWJ menjelaskan, bahwa program kredit bergulir ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup nelayan dengan memperbaiki alat tangkap mereka.
“Kami melihat nelayan mengalami kesulitan ekonomi karena hasil tangkapan yang menurun, ditambah lagi dengan kondisi mesin kapal yang sudah tua dan tidak optimal. Program ini bertujuan mengganti mesin-mesin kapal nelayan yang sudah usang dengan mesin baru yang lebih baik. Dengan mesin yang baru, diharapkan nelayan bisa meningkatkan hasil tangkapannya,” jelasnya.
PHE ONWJ memulai program ini sejak tahun 2022 dengan menyediakan 10 unit mesin kapal sebagai tahap awal. Sistem kredit bergulir ini tidak memberatkan nelayan, karena pengembalian cicilannya dilakukan tanpa bunga.
Pembayarannya pun diatur secara fleksibel, hanya dipotong dari hasil tangkapan nelayan. Jika nelayan tidak melaut atau tidak mendapatkan hasil, maka tidak ada potongan yang harus dibayarkan.
BACA JUGA: Fokus di Area Kerja Berbahaya, Pastikan Distribusi Migas Lancar
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Wilayah Kabupaten Subang 13-14 September 2024: Cenderung Cerah Berawan
“Selama ini banyak nelayan yang terjerat utang berbunga tinggi, sehingga sulit untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan sistem bergulir ini, kami harap nelayan dapat terbebas dari beban utang yang menjerat,” terang Iman.
Iman mengatakan, perogram ini tidak hanya membantu dari segi penyediaan mesin kapal, tetapi ke depannya juga akan diperluas untuk membantu nelayan dalam pengadaan alat tangkap seperti jaring, yang sering kali menjadi kendala bagi nelayan dalam mempertahankan produktivitasnya di laut.
Kehidupan Nelayan Pantura Subang Antara Harapan dan Ketidakpastian
Hidup di pesisir Pantura, Subang, para nelayan menghadapi tantangan yang tidak mudah. Kehidupan mereka sangat bergantung pada laut yang kian tidak menentu.
Cuaca ekstrem dan musim paceklik ikan sering kali membuat mereka pulang dengan tangan hampa. Ketidakpastian hasil tangkapan ini semakin diperburuk dengan peralatan yang sudah usang, terutama mesin kapal yang kerap kali mengalami kerusakan di tengah laut.
Casim, salah satu nelayan di Rawameneng yang mendapatkan bantuan kredit bergulir untuk mesin kapalnya, merasakan langsung dampak positif dari program ini.
“Alhamdulillah, bantuan mesin ini sangat membantu. Kalau beli sendiri, kami nggak sanggup karena harganya mahal. Dengan adanya bantuan kredit, kami bisa memperbarui mesin kapal dan hasil tangkapan kami pun meningkat,” ujarnya dengan senyum penuh syukur.
Sebelum mendapatkan bantuan, Casim dan banyak nelayan lain di Pantura sering kali harus menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk memperbaiki mesin kapal yang rusak.
Biaya perawatan mesin yang tua memang sangat tinggi, belum lagi risiko kehilangan waktu melaut saat kapal harus diperbaiki. Kondisi ini membuat pendapatan mereka semakin menipis, sementara kebutuhan hidup terus meningkat.
Kini, dengan mesin kapal baru yang lebih efisien, para nelayan bisa melaut lebih jauh dan lebih cepat. Waktu yang dihabiskan untuk mengejar gerombolan ikan pun lebih singkat, sehingga mereka bisa memaksimalkan hasil tangkapan.
“Kalau mesin bagus, kami bisa lebih cepat menangkap ikan. Hasilnya juga lebih banyak,” ungkap Casim.
Harapan untuk Masa Depan
Program kredit bergulir dari PHE ONWJ ini tidak hanya memberi harapan baru bagi nelayan, tetapi juga menciptakan pola pikir yang lebih bertanggung jawab.
Sistem bergulir ini menghindari pemberian bantuan secara cuma-cuma, melainkan memberikan tanggung jawab kepada nelayan untuk mengembalikan kredit dengan cara yang adil dan tidak memberatkan.
Pendekatan ini diharapkan bisa membantu nelayan mengatasi ketergantungan pada pinjaman berbunga tinggi yang selama ini menjadi hal menakutkan bagi kehidupan mereka.
Ke depannya, PHE ONWJ berencana memperluas program ini, tidak hanya terbatas pada mesin kapal, tetapi juga pada alat tangkap lain seperti jaring, yang sangat dibutuhkan para nelayan.
Dengan alat tangkap yang lebih baik dan mesin kapal yang lebih efisien, para nelayan Pantura Subang kini bisa kembali menatap masa depan dengan lebih optimis.
Di balik setiap deburan ombak Pantura yang keras dan menantang, ada perjuangan tanpa henti dari para nelayan. Program kredit bergulir ini adalah bentuk nyata dukungan dari PHE ONWJ untuk membantu mereka bertahan dan meningkatkan taraf hidup mereka, meski lautan kerap kali tak bersahabat.
Dengan harapan yang kini kembali menyala, para nelayan Pantura siap menghadapi hari esok dengan semangat yang baru.
(cdp)