Daerah

SMAN 2 Subang Lestarikan Alat Musik Toleat Lewat Festival Budaya

MUHAMMAD FAISHAL/PASUNDAN EKSPRES MELESTARIKAN: Siswa SMAN 2 Subang saat memainkan alat musik toleat dalam acara Festival Budaya.

SUBANG-SMAN 2 Subang melestarikan alat musik toleat dalam Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berbentuk Festival Budaya yang dilaksanakan pada Jum'at (19/1). 

Koordinator P5 SMAN 2 Subang Sri Agung Ira Rochyani menjelaskan bagaimana sekolahnya mendapatkan ide untuk menampilkan alat musik tersebut. 

"Itu sangat menarik, saya pun baru tahu tentang toleat tahun kemarin dan ternyata merupakan salah kesenian khas Kabupaten Subang. Maka dari itu, setelah berkomunikasi dengan tim manajemen untuk tahun ini dengan tema kearifan lokal kami putuskan untuk mengangkat mengenai Toleat," ucapnya kepada Pasundan Ekspres. 

Agar dapat lebih mengenal kesenian alat musik toleat lebih dalam, dalam prosesnya para siswa andil dalam pembuatannya sampai dengan memainkan dan menampilkannya. 

Sri mengatakan, sekolahnya sampai mengundang salah satu seniman dari ISBI untuk mengajar tentang toleat tersebut. 

"Anak-anak membuatnya benar-benar dari nol, jadi dibimbing oleh dari salah satu seniman dari ISBI yang kebetulan sangat perhatian terhadap kesenian dan kebudayaan Sunda. Mulai membuat, sampai dengan memainkannya sehingga tadi dapat ditampilkan," ucapnya. 

Dalam penampilannya, para siswa tidak hanya sekedar memainkan alat musik tersebut, tapi mengemasnya dalam kesenian teater sehingga membuat penampilannya semakin menarik. 

Teater tersebut menceritakan secara singkat bagaimana anak-anak milenial yang mulai meninggalkan kesenian tradisional salah satunya Toleat yang dianggap sudah ketinggalan zaman. 

Meskipun dianggap kuno, alat musik tersebut ternyata diapresiasi oleh rakyat mancanegara, sehingga pemain dan pembuat toleat dalam cerita tersebut di bawa ke luar negeri untuk memperkenalkan alat musik itu. 

Cerita tersebut mengandung kritik kepada masyarakat Indonesia, terkhusus generasi milenial yang tidak bangga dan mulai meninggalkan kesenian tradisional yang sebenarnya memiliki nilai yang sangat tinggi. 

Sri berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, alat musik khas Kabupaten Subang tersebut dapat terus lestari. 

Maka dari itu, Ia merencanakan para siswa yang andil dalam hal tersebut yang merupakan Kelas X, dapat menjadi mentor adik kelasnya di masa depan. 

"Mungkin rencananya nanti para siswa Kelas X yang tampil saat ini dapst menjadi mentor untuk adik kelasnya nanti. Karena kita tahu saat ini jarang sekali anak-anak yang tahu soal kesenian itu, saya pun demikian," ucapnya. 

Diketahui, toleat merupakan alat musik tradisional khas Kabupaten Subang terbuat dari bambu menyerupai alat musik seruling.(fsh/ysp) 

 

Berita Terkait