Daerah

Wisuda Ke-1, Rektor dan Ketua Senat Unismu Ingatkan Tentang Etika

Unismu Purwakarta
Sidang Terbuka Senat Universitas Islam DR. K.H. E.Z Muttaqien (Unismu) Wisuda Ke-1 digelar di Prime Plaza Hotel, Kota Bukit Indah, Purwakarta, Sabtu (16/11).(Adam Sumarto/Pasundan Ekspres)

 PURWAKARTA-Sidang Terbuka Senat Universitas Islam DR. K.H. E.Z Muttaqien (Unismu) Wisuda Ke-1 digelar di Prime Plaza Hotel, Kota Bukit Indah, Purwakarta, Sabtu (16/11).

Tercatat 216 wisudawan mengikuti prosesi wisuda. Adapun ke-216 wisudawan tersebut terdiri atas 128 wisudawan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta 88 wisudawan dari Fakultas Teknik dan Informatika.

Rektor Unismu Prof. Dr. Sanusi Uwes, M.Pd., menyebutkan, ada dua tantangan bagi para wisudawan atau para sarjana ini. Pertama adalah persoalan terkait etika dan moral.

"Saya melihat di Indonesia dan viral di media sosial, banyak para pejabat yang tersandera oleh kesalahannya, sehingga harus takluk kepada pikiran-pikiran yang tidak proporsional," kata Prof. Uwes.

Hal ini, sambungnya, menjadi sangat merepotkan, karena sarjana-sarjana ini mencari kerja justru ke perusahaan-perusahaan yang dikuasai oleh orang-orang itu. 

"Akhirnya susah terbentuk etika dan moral yang memenuhi kriteria-kriteria kebaikan, kejujuran, keadilan dan kedisiplinan. Itu tantangannya berat," ujar Prof. Uwes.

Tantangan yang kedua, lanjutnya, adalah keterampilan teknis, ini sifatnya material. "Teknologi di luar negeri terus berkembang dengan cepat sekali, sehingga sarjana-sarjana kita kalau harus bersaing dengan sarjana-sarjana lulusan luar negeri, kecenderungannya tidak bagus," ucapnya.

Hal ini dikarenakan, sarjana luar negeri cepat dalam menerima teknologi terbaru, sedangkan sarjana-sarjana di sini tidak cepat beradaptasi dengan realitas kemajuan teknologi luar.

"Dua hal tersebut, yakni etika dan moral serta keterampilan teknis menjadi tantangan yang harus dapat dijawab oleh para sarjana kita," kata Prof. Uwes.

Senada disampaikan Ketua Senat Unismu Dr. H. Suherman Saleh, M.Sc., Ak., CA. Disebutkannya, pentingnya seorang wisudawan dalam menjaga etika. 

"Tak hanya itu, ada pula tiga pesan yang ingin saya sampaikan. Pertama, saya meminta para orang tua agar memulihkan para wisudawan ini, pun sebaliknya, para wisudawan harus memuliakan orang tuanya," ujarnya.

Kedua, kata dia, agar orang tua memberikan kesempatan kepada para wisudawan untuk terus belajar dan berkarya. "Adapun yang ketiga, mari kita doakan yang terbaik untuk para wisudawan ini," ucapnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bupati Purwakarta Dani Abdurahman, S.H., M.H., menyampaikan, gelar akademik yang disandang akan membuka peluang lebih luas dalam meniti karir maupun menjadi pengusaha sukses.

"Agar para wisudawan dapat mengikuti dan cepat beradaptasi terhadap perkembangan zaman yang serbadigital serta meningkatkan kompetensinya," kata Dani. 

Disebutkannya, prosesi wisuda bukanlah terminal akhir melainkan awal memasuki dunia yang lebih kompleks. "Dan ingat, mereka yang berhasil bukanlah yang pintar semata, melainkan yang mau berjuang, cepat beradaptasi dan selalu kreatif," ujarnya.

Hal yang sama disampaikan perwakilan LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat Syahrir Lubis. Dirinya menegaskan, tidak ada orang yang sukses tanpa restu orang tua dan para wisudawan agar tetap belajar dan berkarya.

"Silakan berjuang dengan ilmunya tapi ingat yang dibutuhkan di masyarakat bukan hanya keterampilan atau pun keahlian, melainkan etika. Keterampilan bisa dibentuk dari latihan tapi etika dibentuk dari hati," ucapnya.

Untuk diketahui, ada empat lulusan terbaik berpredikat cumlaude pada Wisuda Ke-1 Unismu ini. Keempatnya adalah Rizki Triana Majid, S.Ak., Erni Ernawati, S.M., Tita Rosita, S.T., dan Nur Ismi Fauziah, S.T.(add)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua