PASUNDAN EKSPRES- Rangkaian kegiatan perpisahan sekolah yang diadakan di luar area sekolah, seperti studi tour, menuai sorotan tajam.
Kang Dedi Mulyadi, dalam perbincangannya mengungkapkan keprihatinannya terhadap dua isu utama yang muncul seiring dengan kegiatan tersebut.
Pertama, masalah keamanan siswa menjadi sorotan utama. Dikhawatirkan bahwa kegiatan di luar area sekolah meningkatkan risiko keamanan bagi siswa.
"Kami memiliki dua masalah di sini, satu adalah keamanan siswa dan yang kedua adalah pembebanan pembiayaan," ungkap Kang Dedi Mulyadi.
Selain itu, Kang Dedi juga menyoroti kualitas bus yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa pemilihan bus berdasarkan harga murah seringkali berujung pada kualitas yang diragukan. "Kalau harga yang murah pasti kualitas busnya di bawah standar," tambahnya.
Menyoroti masalah ini, Kang Dedi menekankan bahwa banyak bus yang digunakan untuk studi tour merupakan bus lama yang diupgrade kembali.
"Kita bisa menemukan busnya itu satu tahun 2006 kemudian diupgrade kembali. Tetapi rangkaian kesalahannya juga berulang," jelasnya.
Selain itu, Kang Dedi juga menyoroti masalah ketidakpatuhan terhadap tanda-tanda kerusakan pada bus. "Sopir kan sudah ada tanda-tanda ketika di rumah makan di atas bahwa busnya dalam keadaan bermasalah tetapi selalu memaksakan," tandasnya.
Dalam menanggapi peristiwa ini, Kang Dedi menekankan perlunya evaluasi menyeluruh. "Terjadi peristiwa ini sehingga dievaluasi total," ujarnya.
Kang Dedi juga mengusulkan langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Pertama, larangan sekolah untuk membuat kegiatan di luar area sekolah yang bersifat piknik. "Lakukan di sekolah," ujarnya tegas.
Selain itu, Kang Dedi juga menyoroti perlunya regulasi yang tegas terkait larangan studi tour. "Pak terkait regulasi yang harus dibuat untuk larangan studi tour ini kan selama ini hanya surat edaran Pak jadi hukumnya kan enggak tegas juga?" katanya.
Mengakhiri perbincangannya, Kang Dedi menekankan pentingnya ketegasan dalam menegakkan regulasi. "Taat atau tidak taat terhadap sebuah edaran itu kan tergantung ketegasan," tegasnya.