SUBANG-Inovasi terbaru dilakukan oleh Dosen Politeknik Negeri Subang (POLSUB). Kali ini, mereka memfasilitasi warga Desa Cibogo untuk merubah sampah yang awalnya tidak bernilai menjadi pupuk yang sangat berguna. Dengan menggunakan alat komposter, beberapa perwakilan warga mendapatkan penyuluhan mengenai cara mengoperasikan mesin secara langsung yang bertepatan di Kantor Desa Cibogo (22/08).
Kegiatan bertajuk Implementasi Mesin Pemusnah Sampah Portabel dan Komposter dalam Pengelolaan Sampah untuk Meningkatkan Nilai Tambah di Desa Cibogo, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang tersebut merupakan program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah, dimulai dari memilah sampah organik dan anorganik.
Melalui pendanaan dari Direktorat Jendral (Dirjen) Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), para Dosen yang terdiri dari Laras Sirly Safitri (Dosen Jurusan Pertanian) Nurul Mukminah (Dosen Jurusan Pertanian) dan Aditya Nugraha (Dosen Jurusan Teknik Mesin) akan menghibahkan beberapa alat yang bisa digunakan untuk mengolah sampah.
"Total sudah ada 7 set tempat sampah organik dan anorganik, 7 alat komposter, serta mesin pemusnah sampah portable yang akan dihibahkan untuk dikelola oleh masyarakat Desa Cibogo," jelas Laras, selaku ketua kelompok.
Melaui penyuluhan dan pelatihan secara langsung kepada Kader Desa, Kepala Dusun, serta Ketua Bumdes, Laras dan tim bersama mahasiswa menjelaskan secara Panjang lebar kepada mereka mengenai tata cara mengolah sampah organik yang sebelumnya tidak bernilai, hingga bisa menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair yang nantinya bisa sangat bermanfaat.
"Kami harap, dengan adanya program ini bisa sangat bermanfaat dalam melakukan pengolahan sampah supaya bisa menjadi lebih mudah dan dapat menghasilkan pupuk yang nantinya bisa digunakan oleh kelompok-kelompok tani di Desa Cibogo," tutur Dosen yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Pertanian tersebut.
Bahkan, Nurul Mukminah mengungkapkan bahwa dengan menggunakan alat komposter para petani bisa menghemat memanfaatkan sampah untuk dijadikan pupuk, terlebih alat - alat tersebut nantinya akan diberikan kepada Desa supaya bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Desa Cibogo.
"Alat ini memiliki nilai ekonomis, sehingga para petani bisa menghemat dana mereka karena bisa menghasilkan pupuk sendiri menggunakan alat ini," ungkap Ibu Koordinator Program Studi D-III Agroindustri, Jurusan Pertanian tersebut.
Kemudian juga dari pihak Desa. Kepala BUMDes Cibogo Ujang Tata mengaku sangat terbantu dengan adanya program yang digagas oleh Dosen POLSUB tersebut. Menurutnya, alat komposter ini akan sangat membantu sekali bagi masyarakat khususnya para petani.
"Alat ini sangat menarik dan kami harap tim dari POLSUB bisa terus membimbing masyarakat kami dalam mengolah sampah organik menggunakan alat komposter ini,” ungkap bapak yang akrab disapa UT tersebut.
Tidak berakhir sampai di situ, Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat terkait pengelolaan sampah nantinya akan dilanjutkan dengan pelatihan pengoperasian mesin pemusnah sampah portabel.
Aditya Nugraha, partner Laras dan Nurul mengatakan bahwa saat ini, mesin yang sedang dalam progress tersebut sedang dirakit di Kampus, dan nantinya akan diberikan juga kepada Desa Cibogo.
"Progressnya sudah mencapai 70%. Jika sudah selesai, mesin ini juga akan dihibahkan ke Desa untuk dimanfaatkan dalam pengelolaan sampah yang tidak terolah,” ungkapnya.(znl)