Subang - Sekitar 2.000 hektare area lahan pertanian di Kabupaten Subang, Jawa Barat, terancam gagal panen akibat kekeringan yang melanda wilayah tersebut. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya jaminan pasokan air yang memadai untuk irigasi.
Dilansir dari metrotvnews.com Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Subang, lahan yang terdampak kekeringan ini sebagian besar berada di wilayah Pantura, seperti di Kecamatan Ciasem dan Kecamatan Blanakan. Kondisi ini membuat para petani tidak bisa bercocok tanam padi dan hanya bisa pasrah. Bahkan, sebagian lahan yang kekeringan telah beralih fungsi menjadi tempat menggembala ternak.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Nenden Setiawati, menjelaskan bahwa kekeringan ini diperparah oleh dua faktor, yaitu dampak dari El Nino dan lambatnya pengerjaan proyek peningkatan dan modernisasi jaringan irigasi di sejumlah titik di Pantura.
BACA JUGA:ASDA 3 Subang Dadang Kurniawan Berikan Simbolis Plakat Kepada DMI
Untuk mengatasi kekeringan tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Subang telah mengajukan bantuan mesin pompa air kepada Kementerian Pertanian sebanyak 200 unit. Namun, hingga saat ini, baru 95 unit mesin pompa air yang terealisasi.
"Sekarang musim El Nino, kemudian ada pembangunan PT Brantas, itu kan sangat memengaruhi juga terhadap para petani karena kekurangan air. Kami mengusulkan ke pusat untuk memberikan pompa sebanyak mungkin ke kami, cuma sekarang baru ada sembilan puluh lima pompa padahal kami membutuhkan sekitar 200 ratusan pompa, semoga bantuan pompa bisa segera terealisasikan," kata Nenden Setiawati, Selasa (4/6/2024).
BACA JUGA:Rayakan HUT Ke-25, PNM Gelar Lomba Masak untuk Nasabah Mekaar di Seluruh Indonesia
Nenden menambahkan bahwa Kabupaten Subang sebagai salah satu daerah lumbung padi nasional, dalam satu tahun rata-rata produksi padinya mencapai 7 ton per hektare. Gagal panen di 2.000 hektare lahan ini tentu akan berdampak signifikan terhadap produksi padi di Kabupaten Subang dan dapat mengganggu ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi kekeringan ini dan membantu para petani yang terdampak. Selain bantuan mesin pompa air, perlu juga dilakukan upaya jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan air di wilayah tersebut, seperti pembangunan infrastruktur irigasi yang lebih modern dan efisien.