Daerah

Kelurahan Pasirkareumbi Serius Tekan Angka Stunting

SUBANG-Kesra Kelurahan Pasirkareumbi Cucu mengungkapkan, kasus stunting yang ada di Pasirkareumbi tidak begitu banyak. "Saat ini yang masih ada stunting, tapi hanya di beberapa RW saja. Memang data yang datang ke kami banyak, tetapi ketika kami cek ke lapang ternyata sedikit sekali," ucapnya kepada Pasundan Ekspres.

Dia menjelaskan, dari data yang diterima tahun 2023 ada 47 orang. "Tapi ketika dicek ternyata sangat sedikit dan tidak sesuai, misalkan di RW 10 juga ketika dicek ternyata hanya ada dua orang, itu pun satunya bayi baru lahir," ucapnya. 

Ia mengatakan, ketidakakuratan data yang diberikan kepada kelurahan tersebut menimbulkan beberapa masalah, salah satunya adalah kendala dalam pembagian bantuan. 

"Kadang-kadang ketika kita rapat di kecamatan pun bingung data tersebut diperoleh darimana, dampaknya ketika kita mendistribusikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi tidak tepat sasaran. Kita yang sering diprotes oleh para RW, padahal kita sendiri pun kaget dengan ketidakakuratan data tersebut," ucapnya. 

Dia menjelaskan, kesalahan data tersebut tidak seratus persen merupakan kesalahan pengelola data, tetapi juga dari masyarakat sendiri. 

"Meskipun seperti itu beberapa dari masyarakat pun mengakui, bahwa kadang-kadang mereka belum memperbaharui KK atau KTP-nya yang nomor NIK-nya sudah tidak aktif," ucapnya. 

Walaupun demikian, Lurah Pasirkareumbi Rizal Prihandoko mengatakan, kasus stunting masih tetap ada di wilayahnya. Itu akan selalu menjadi salah satu pekerjaan utama dari Kelurahan Pasirkareumbi. 

"Kita tidak menutup kemungkinan bahwa kasus anak stunting di area Pasirkareumbi tetap ada, maka dari itu program percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas pemerintah," ucapnya. 

Berangkat dari sana, Rizal terus berkomitmen untuk menjalankan program prioritas tersebut dengan beberapa kegiatan di Posyandu. 

"Kegiatan di Posyandu tersebut bertujuan untuk mendata balita atau batita baik penimbangan berat badan, tinggi badan, imunisasi dan pelayanan kesehatan anak dan ibu hamil. Pendataan tersebut salah satunya untuk mengetahui anak-anak di lingkungan termasuk stunting atau tidak," ucapnya. 

"Ada juga sosialisasi pencegahan stunting kepada calon ibu atau ibu hamil guna memenuhi gizi selama masa kehamilan. Jadi ada pemberian makanan tambahan juga atau PMT untuk memenuhi gizi ibu hamil ataupun anak balita dan batita," ucapnya.(fsh/ysp) 

 

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua