PURWAKARTA-Pengamat Politik Ramlan Samsuri atau yang akrab disapa Kakang Prabu memberikan tanggapannya terkait dugaan kecurangan yang terjadi di Pemilu 2024. "Pemilu itu sejatinya adalah sebuah kompetisi. Ini adalah pertarungan. Jadi menurut saya kecurangan itu biasa terjadi dalam suatu pertarungan," kata Kakang Prabu kepada wartawan saat ditemui di Purwakarta, Selasa (20/2).
Artinya, kata dia, seluruh pasangan calon dengan segala daya tarik dan upayanya, apakah itu dari segi materi dan lainnya, akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenangi kompetisi tersebut. Akan tetapi, sambungnya, kalau memang ada indikasi kecuranganan yang masif, yang memang terstruktur, silakan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Jadi enggak usah pakai ribut, enggak usah pakai hal-hal yang kurang baik. Karena, keutuhan bangsa ini jauh lebih penting," ujar pria yang terdaftar sebagai calon anggota DPR RI dari Partai PPP di daerah pemilihan Jawa Barat VII ini.
Disinggung apakah pasangan calon 03 menerima hasil hitung cepat (quick count), Kakang Prabu dengan tegas menyatakan jika kompetisi belum berakhir. "Ini penghitungan suaranya masih quick count belum real count. Karena itu pula, kepada para anggota DPR RI terpilih nanti, harus dibahas benar aturan yang jelas terkait quick count ini. Harus diungkap pula siapa yang mendanai lembaga yang menggelar quick count," ucapnya.
Jangan sampai terjadi seperti sekarang ini, lanjutnya, quick count menggiring opini publik yang dapat mempengaruhi psikologis masyarakat, terutama para calon anggota legislatif. Tak jarang, kata Kakang Prabu, ada caleg yang langsung kena mental ketika melihat hasil quick count. "Saya kerap bilang enggak usah dengarin dulu itu quick count. Karena kita belum ke real count. Form C1-nya belum selesai perhitungan manualnya. Jangan dulu berasumsi yang lain-lain," kata pria yang juga menjabat sebagai Pembina Agen Spesial Garuda Sakti (Asgas) RI ini.
Kakang Prabu juga mengimbau kepada seluruh peserta dan pendukung, baik itu dari 01, 02 maupun 03 untuk menahan diri. Kalau pun dinyatakan sebagai pemenang maka pakailah filosofi Jawa, "Sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake".
"Sehingga kalau dinyatakan menang tak perlu jemawa, tak perlu mengolok-olok yang kalah," ujar Kakang Prabu menambahkan.
Ditanyai tentang hasil penghitungan suara PPP apakah masuk parliamentary treshold (ambang batas suara), Kakang Prabu optimis PPP akan masuk. Karena, kata dia, hasil sementara PPP ada di atas 4 persen. "Bagaimana pun juga PPP ini ialah partai buhun. Kami pun dalam berkompetisi kali ini berjuang semaksimal mungkin. Alhamdulillah hampir rata-rata caleg DPR RI dari PPP no money politics," ucapnya.
Seandainya pasangan 02 dinyatakan sah memenangi Pemilu 2024, lanjut dia, maka PPP yang berada satu gerbong dengan PDIP akan membahas terlebih dahulu bagaimana posisi koalisi. Apakah akan bergabung atau sebagai oposisi. "Itu akan menjadi pembahasan selanjutnya," kata Kakang Prabu diplomatis.(add/sep)