Daerah

Acun, Suka Duka Budidaya Jambu Kristal

Jambu Kristal
Acun, pengelola budidaya jambu kristal berbagi cerita tentang tantangan yang dihadapinya dalam mengelola perkebunan jambu kristal.(Hadi Martadinata/Pasundan Ekspres)

SUBANG–Acun, pengelola budidaya jambu kristal yang terletak di Jalancagak, Kecamatan Jalancagak berbagi cerita tentang tantangan yang dihadapinya dalam mengelola perkebunan jambu kristal. 

Selama 7-8 tahun bekerja di sana, Acun merasakan betul suka duka dalam menjaga kelangsungan tanaman yang memiliki potensi besar tersebut, namun terkendala oleh berbagai masalah, terutama pemasaran dan harga pupuk yang tinggi.

Acun mulai bekerja di perkebunan ini ketika tanaman jambu kristal sudah ada, berkat hobi bosnya yang gemar bercocok tanam. Perkebunan ini tidak hanya menanam jambu kristal, tetapi juga mencoba menanam berbagai jenis tanaman lainnya. 

Namun, menurut Acun, dari semua jenis tanaman yang ada, jambu kristal ternyata lebih menguntungkan dibandingkan dengan tanaman lain seperti jeruk nipis, yang dinilai kurang menguntungkan.

“Dasarnya bosnya hobi, jadi segala jenis tanaman ada. Kalau mau cari keuntungan dari durian dan yang lain-lain, harganya payah, tidak menguntungkan,” kata Acun pada Selasa (28/5).

Jambu kristal memiliki keunggulan yaitu tidak mengenal musim, sehingga dapat berbuah sepanjang tahun asalkan perawatannya dilakukan dengan baik. Acun menjelaskan, perawatan jambu kristal relatif mudah dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Untuk pemupukan, digunakan pupuk makro dan mikro, seperti NPK untuk premier dan kalsium untuk sekunder.

“Jambu kristal tidak ada musim, tiap saat pasti berbuah asal rajin memangkas. Untuk pupuk yang dipakai ada makro dan mikro, premiernya NPK, sekundernya kalsium,” jelasnya.

Selain itu, jambu kristal tidak banyak menghadapi serangan hama yang serius. Hama utama yang perlu diwaspadai adalah lalat buah, yang bisa dicegah dengan membungkus buah sebelum telurnya menetas.

“Tidak ada kendala besar. Jambu ini satu tanaman gampang perawatannya, tidak macam-macam. Untuk hama juga hampir tidak ada, kecuali lalat buah kalau terlambat membungkus,” tambah Acun.

Meski perawatan jambu kristal tergolong mudah, masalah utama yang dihadapi Acun adalah pemasaran hasil panen. Pada saat panen raya, terutama di musim hujan, jambu kristal sering kali tidak laku di pasaran sehingga banyak buah yang membusuk karena terlambat dipanen. 

“Justru kendalanya sekarang pemasarannya yang payah. Kemarin panen raya pas musim hujan, jambu tidak laku, sekarang pada busuk karena telat panen dan tidak ada yang beli,” keluhnya.

Pemasaran jambu kristal dari perkebunan Acun saat ini hanya terbatas di daerah sekitar Jalancagak dan Subang. Keterbatasan wilayah pemasaran ini membuat penjualan tidak optimal, terutama ketika produksi melimpah.

“Pemasaran cuma sekitar sini saja, Jalancagak, Subang, tidak jauh,” kata Acun.

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, Acun berharap adanya bantuan dari pemerintah, terutama dalam bentuk subsidi pupuk yang harganya semakin mahal. Selain itu, ia juga berharap ada penyuluh pertanian yang benar-benar membantu petani, bukan sekadar memberi janji tanpa realisasi.

“Yang kita harapkan subsidi pupuk saja, karena pupuk sekarang mahal. Ada penyuluh juga cuma janji-janji saja sampai sekarang tidak ada,” ungkap Acun.(hdi/ysp)

 

Berita Terkait