Spiritualitas Pemimpin dan Masa Depan Purwakarta

Muhammad Awod Faraz Bajri
Tidak sedikit di antara para pemimpin yang hanya mau menanggung rasa enak, mencicipi lezatnya bangku jabatan, dan terkadang dilakukan dengan cara menjajah masyarakatnya sendiri, seorang pemimpin yang sudah lupa akan amanah pendiri bangsa ini, mereka lebih senang menari di atas penderitaan masyarakatnya sendiri.
Mengutip pernyataan Ahmad Syafii Maarif dalam buku “Agama dan Politik Moral” bahwa elite politik kita tidak bisa menjadi orang-orang yang elite secara moral. Wajah politik kekuasaan bangsa ini seolah tanpa kepribadian. Semuanya morat-marit karena politik telah menjadi mata pencaharian.
Tak perlu diragukan lagi bahwa korupsi kekuasaan yang melibatkan elit politik kita telah berada pada tahap yang semakin sempurna. Berita di media massa tentang pejabat yang korup tampaknya telah menjadi makanan sehari-hari masyarakat. Bangsa ini sudah terbiasa dengan kemungkaran.
Realitas politik sehari-hari menunjukkan bahwa kesadaran beragama terlalu mudah untuk dimusnahkan oleh godaan kekuasaan uang yang secara material sangat menguntungkan. Hakekatnya masyarakat membutuhkan pemimpin sejati. Pemimpin yang berjiwa negarawan dan elite secara moral, artinya pemimpin yang bisa menjadi teladan untuk semua.
Tujuan berpolitik bukan semata-mata untuk meraih kekuasaan, melainkan untuk membangun sebuah peradaban berbasis nilai supaya sebuah daerah ini menjadi beradab, berkah, lebih bermartabat, dan berkarakter dengan spirit ilahi. Kekuasaan politik adalah untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan Tuhan.
Politik adalah memberikan konsep, ide-ide dan gagasan yang cemerlang supaya masyarakat tercerahkan. Partai politik adalah pilar demokrasi yang penting. Masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Masyarakat ingin mendapatkan pemimpin yang benar-benar bercengkrama dengan masyarakat, bukan dengan partai politik yang selalu menggunakan kalkulasi untuk rugi.
Pemimpin purwakarta ke depan harus berpikir ontologis, berbicara epistemologis, bertindak aksiologis. masyarakat harus tercerahkan dari kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan. Perjuangan politik harus dibangun dengan kekuatan intelektual, emosional, spiritualitas supaya peradaban nilai terbangun dengan baik.
Pemimpin harus santun dalam berbicara serta terus digelorakan di ruang publik, bertindak dengan arif dalam memecahkan persoalan yang terjadi dalam masyarakat sangat diperlukan oleh seorang pemimpin. Pemimpin harus memiliki wawasan yang luas sehingga mampu memecahkan masalah yang sangat kompleks.
Dalam aspek sosiologis, pemimpin purwakarta ke depan harus mampu mengelola, mengendalikan, merekayasa, memperbaiki, dan merekonstruksi masyarakat. Tata sosial harus berlandaskan falsafah hidup masyarakat purwakarta. Peradaban harus dibangun oleh orang-orang yang memiliki karakter kuat dan berpandangan jauh ke depan dalam melihat persoalan masyarakat.
Pemimpin harus berani menyuarakan kebenaran, tampil di hadapan publik dengan kesederhanaan, membangun kebersamaan dengan masyarakat, dan tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum.
Spiritualitas politik harus dijalankan oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang didalamnya tertanam nilai spiritualitas maka agenda politiknya akan diarahkan untuk kemakmuran masyarakat.
Demokrasi sehat dibangun dengan nalar yang sehat di ruang publik. Berpolitik dengan santun merupakan ciri karakter masyarakat. Masyarakat kita mengenal budaya santun. Dalam sosiologi Agama bahwa agama memiliki peran yang sangat penting dalam membangun sebuah peradaban. Rasulullah membangun peradaban dengan politik. Politik yang sehat diarahkan untuk kemaslahatan masyarakat dan negara, bukan untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya.
Pemimpin yang baik, bermartabat serta mandiri tidak lagi bergantung kepada para pemodal yang ingin mencari sebuah keuntungan. Jika seorang pemimpin sudah melakukan transaksi politik dengan pemodal, maka ketika pemimpin itu mendapatkan kewenangan dari masyarakat, maka tidak menutup kemungkinan pemimpin itu akan mengembalikan modal yang sudah diberikan oleh pemodal yang akhirnya akan mengganggu anggaran pendapatan belanja daerah sehingga program-program masyarakat akan terganggu
Pembangunan sebuah daerah harus berbasis keadilan. Jika pembangunan tidak berbasis keadilan, sudah dipastikan akan menimbulkan kesenjangan sosial, politik dan ekonomi. Jika pemimpin sudah tidak lagi memperkuat persatuan dan kesatuan untuk membangun daerahnya dengan cara adil dan bermartabat, maka daerah bersangkutan sulit untuk bangkit dan maju.
Sebuah daerah menjadi kuat tergantung pemimpinnya dan tidak bisa dipimpin oleh orang yang tidak memiliki kapasitas intelektual yang baik dan moralitas yang kuat. Sistem yang kuat akan memaksa orang yang tidak baik untuk berbuat baik, sedangkan sistem yang buruk akan memaksa orang yang baik berbuat buruk. Pemimpin purwakarta ke depan harus memastikan sistem pemerintahan berjalan dengan efektif dan bisa dirasakan kebermanfaatannya oleh masyarakat luas.
Pemerintahan yang amanah dalam konteks demokrasi adalah suatu kekuasaan yang dikelola oleh pemimpin yang telah dipilih oleh masyarakat dan mampu menciptakan sebuah pemerintahan yang amanah atau Rule Of Law, dengan cara seperti inilah akan terwujud Good Goverment yang didalamnya orang yang memiliki nilai spiritualitas yang baik, sehingga kekuasaannya tidak disalahgunakan, apalagi kekuasaanya diarahkan untuk memperkaya pribadi , keluarga serta kelompoknya.
Masyarakat sangat berharap, siapapun kelak yang akan memimpin purwakarta ke depan harus sangat menyadari dengan baik, bahwa jabatan adalah amanah “Rasulullah SAW menegaskan “Apabila amanah yang diberikan oleh masyarakat telah diselewengkan dan disalahgunakan untuk memenuhi hawa nafsu politiknya, maka tinggal menunggu kehancurannya”
Mungkin kita masih ingat bagaimana mantan Presiden Iran, Ahmadinejad pertama kali ia terpilih sebagai presiden, beliau sumbangkan seluruh karpet Istana yang mewah kepada mesjid-mesjid dan diganti dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan, dan bagaimana mantan pemimpin besar Iran ini hanya hidup sangat sederhana di rumah pribadinya ditengah bergelimangan kekayaan negara yang melimpah akan minyak mentahnya.
Kita tidak harus selalu melihat Republik Islam Iran, tetapi kita memiliki keyakinan bahwa purwakarta pun sebenarnya menyimpan pemimpin yang berkarakter dan memiliki integritas serta moralitas yang baik untuk benar-benar memajukan daerah nya akan tetapi kita harus mulai jujur bahwa harapan tinggi itu tidak boleh dijual dengan sedikit materi yang diimingi-imingi oleh para tim sukses kandidat, terlebih menjelang pemilihan bupati dan wakil bupati 2024 yang sebentar lagi akan digelar.
Masyarakat sudah memahami bahwa demokrasi merupakan instrumen paling penting untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat banyak melalui kepemimpinan politik sehingga harus dibuat sistem politik yang demokratis demi terciptanya kepemimpinan yang merakyat dan melayani bukan ingin dilayani serta memiliki komitmen moral tinggi supaya terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.