PASUNDAN EKSPRES- Apakah Anda masih mengikuti petualangan Monkey D. Luffy di One Piece atau lebih suka menggali misteri bersama Detektif Conan?
Atau mungkin Anda baru saja menonton episode terakhir dari anime Attack on Titan? Apa pun preferensi Anda, tidak bisa dipungkiri bahwa manga dan anime telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya populer Jepang yang sangat dicintai, baik di dalam maupun luar negeri.
Sebagai penggemar manga dan anime, mungkin Anda pernah bertanya-tanya sejak kapan sebenarnya fenomena ini dimulai dan bagaimana pengaruh budaya, agama, dan seni tradisional Jepang membentuk perkembangan manga dan anime seperti yang kita kenal saat ini.
Mari kita bersama-sama menjelajahi sejarahnya perkembanganya. Masyarakat Jepang telah mengenal manga setidaknya sejak abad ke-12, yang dikenal sebagai periode Kamakura.
Bentuk awal manga berasal dari seni agama Buddha, dengan gambar-gambar hewan yang hadir dalam prosesi pemakaman sesuai dengan ajaran Buddha.
Ini menjadi cikal bakal dari apa yang kita kenal sebagai manga saat ini. Teknik-teknik yang digunakan dalam manga tersebut, seperti yang diperlihatkan dalam anime Naruto oleh Sai, memiliki akar yang dalam dalam sejarah seni Jepang.
Pada abad ke-18, selama periode Edo, manga mulai berkembang pesat. Namun, karena Jepang masih relatif tertutup pada waktu itu, seniman-seniman terutama terinspirasi oleh apa yang ada di dalam negeri, seperti ajaran Buddha Zen dan seni Buddhis lainnya.
Penggunaan istilah "manga" sendiri baru muncul pada tahun 1814, ketika seniman Katsushika Hokusai merilis karyanya yang dikenal sebagai "Hokusai Manga". Hokusai juga dikenal karena memperkenalkan salah satu genre manga yang kontroversial, yaitu tentacle erotica.
Di sisi lain, seniman seperti Kitagawa Utamaro terkenal karena menggambarkan wanita dalam karya seni mereka, yang pada dasarnya merupakan simbol dari ajaran Buddha tentang ketidakkekalan.
Ini menunjukkan bagaimana ajaran agama dan seni tradisional Jepang menjadi bagian integral dari pengembangan manga. Selama Restorasi Meiji, Jepang mulai membuka diri pada pengaruh luar, termasuk teknik-teknik pembuatan film Barat.
Ini menjadi tonggak penting dalam sejarah animasi Jepang, dengan munculnya animasi pertama yang diproduksi secara lokal pada tahun 1907. Namun, perang dunia kedua membawa perubahan signifikan dalam penggunaan anime sebagai alat propaganda oleh pemerintah Jepang.
Pasca perang, anime dan manga mengalami kemunduran sementara, namun kembali bangkit pada masa Japanese Economic Miracle. Osamu Tezuka, yang sering disebut sebagai "Walt Disney dari Jepang", memainkan peran kunci dalam mengangkat popularitas manga di Jepang dan di seluruh dunia.
Karya-karyanya seperti Astro Boy dan Buddha mencerminkan pengaruh agama Buddha dalam pembentukan manga. Perkembangan terus berlanjut, dan anime serta manga semakin populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Munculnya teknologi modern seperti VHS, DVD, dan internet turut mendukung distribusi anime di luar Jepang. Ini tercermin dalam berbagai judul anime yang disiarkan di Indonesia mulai dari tahun 1980-an hingga sekarang.
Sekarang, manga dan anime tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi wadah bagi kritik sosial, isu lingkungan, dan banyak lagi. Karya-karya seperti Pokémon dan Doraemon berhasil menggambarkan pesan-pesan penting dengan cara yang menghibur.
Selain itu, industri manga dan anime juga telah memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi Jepang, dengan munculnya berbagai produk terkait seperti action figure, poster, dan banyak lagi.
Sejarah panjang manga dan anime mengingatkan kita akan pengaruh yang kuat dari budaya, agama, dan seni tradisional Jepang dalam pembentukan fenomena ini.
Dari gambar-gambar agama Buddha hingga kritik sosial dalam karya-karya modern, manga dan anime terus berkembang dan memengaruhi budaya populer tidak hanya di Jepang, tetapi juga di seluruh dunia.
Jadi, apakah Anda seorang otaku atau wibu? Mari berbagi anime favorit Anda di kolom komentar! Terima kasih telah menjelajahi sejarah manga dan anime. Jangan ragu untuk memberikan like, komentar, dan bagikan jika Anda menikmati konten ini!