Film

Film Pendek The ABC of Book Banning Nominasi Oscar Tayang Gratis di YouTube

The ABC of Book Banning
The ABC of Book Banning (dok,imdb.com)

PASUNDAN EKSPRES - Film pendek The ABC of Book Banning nominasi Oscar sudah bisa kamu saksikan gratis di YouTube mulai 23 Februari 2024 hingga akhir bulan.

Film dari MTV Documentary Films ini berdurasi 27 menit yang bercerita tentang upaya pelarangan buku di seluruh Amerika Serikat, menandai debut sutradara Sheila Nevins.

Dilansir variety pada 23 Februari 2024, bulan lalu Nevins mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan jabatannya sebagai produser eksekutif di MTV Documentary Films pada akhir Maret. 

BACA JUGA:Steven Yeun Cabut dari Film Marvel Thunderbolts, Kenapa?

Nevins yang berusia 84 tahun telah memimpin cabang non-fiksi cabler sejak 2019, ketika dia direkrut oleh Viacom setelah 38 tahun menjabat sebagai kepala Film Dokumenter HBO. 

Tahun ini, unit nonfiksi tersebut menerima dua nominasi Academy Award — satu untuk The ABCs of Book Banning dan satu lagi untuk film dokumenter The Eternal Memory.

BACA JUGA:Sinopsis Film Monster, Tayang di Bisokop Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 2.500 buku telah dihapus dari distrik sekolah di seluruh Amerika, diberi label sebagai dilarang, dibatasi, atau ditantang, dan tidak tersedia bagi jutaan siswa. 

Tema yang disasar sebagian besar adalah isu LGBTQ+, sejarah kulit hitam, dan pemberdayaan perempuan. Dengan merangkai montase pembaca dan penulis muda, The ABCs of Book Banning mengungkap suara pihak-pihak yang terkena dampak.

BACA JUGA:Sakura Ando Akui Sempat Tolak Tawaran Kore-eda Main Film Monster

Nevins, yang menyutradarai The ABCs of Book Banning bersama Trish Adlesic dan Nazenet Habtezghi, terinspirasi untuk menyutradarai film dokumenter pertamanya setelah menonton Grace Linn, seorang wanita berusia 100 tahun, di MSNBC yang memprotes pelarangan buku di Florida.

“Saya pikir, ini adalah mikrokosmos dari kejatuhan demokrasi Amerika, yang merampas hak anak-anak untuk membaca tentang ras yang berbeda, preferensi seksual yang berbeda, sejarah perang, dan sejarah rasisme,” kata Nevins kepada Variety.

“Wanita berusia 100 tahun ini mencoba mengubah dunia dan di sana saya mengeluh tentang kenyataan bahwa hidup ini begitu sulit. Saya pikir kenapa saya tidak melakukan sesuatu? Ini akan menjadi tahun pemilu dan saya harus memberikan kontribusi dan tidak membiarkan dunia berantakan.” tutupnya.

(nym)

 

Berita Terkait