PASUNDAN EKSPRES - Setelah tertunda beberapa kali, akhirnya film Teman Menuju Jalan Pulang karya sineas muda Subang telah menggelar gala premier di bioskop NSC Subang pada 7 September 2024.
Pemutaran perdana film yang disingkat TMJP tersebut sukses mendapat berbagai pujian dari penonton. Diproduksi sejak tahun 2021, berikut fakta menarik film TMJP yang sudah tayang di bioskop NSC Subang.
BACA JUGA:Apakah Ada Film TMJP Season 2? Sutradara Buka Suara
1. Film TMJP mulai diproduksi sejak tahun 2021
Film Teman Menuju Jalan Pulang membutuhkan waktu yang cukup panjang sebelum akhirnya resmi tayang di bioskop lokal. Sebab, dalam proses produksinya sempat terkendala teknis yang mengharuskan ditunda dulu.
"Nah, itu yang unik sebenarnya film ini mulai digarap itu pada bulan Desember 2021.Cuman ada beberapa teknis dan kendala yang membuat harus break dulu."kata Ujes Pradana yang ditemui di bioskop NSC Subang pada (7/9/2024).
Alhasil, selama 3 tahun terakhir tim produksi film Teman Menuju Pulang harus bersabar menunda perilisan.
"Jadi, kuarang lebih selama 3 tahun terakhir kita menunda dulu buat tayang." lanjut Ujes.
2. Mengangkat kisah inspiratif tentang sosok Niko Rinaldo
Film Teman Menuju Jalan Pulang diangkat dari sebagian perjalanan hidup Niko Rinaldo. Niko Rinaldo sendiri adalah politikus asal Subang yang sebelumnya memiliki perjalanan karier berliku yang menginspirasi banyak orang sebelum terjun ke dunia politik.
Menurut Ujes Pradana selaku sutradara, film Teman Menuju Jalan Pulang menceritakan tentang perjuangan seseorang yang tidak pernah putus asa dan teguh kepada tujuannya.
"Jadi sebenarnya, film ini itu menceritakan tentang perjuangan seorang anak muda yang sangat teguh terhadap cita-citanya, ya."
BACA JUGA:Rekomendasi Film Korea Action
3. Alasan memilih tema kedaerahan Subang
Menurut Ujes Pradana selaku sutradara, tema kedaerahan Subang dilih karena segala yang terlibat dalam film TMJP berasal dari Subang.
"Karena 'kan ini berbicara tentang orang Subang. Ya, semua talent semua kru bahkan orang orang yang membantu secara supporting itu memang semuanya dari subang. Nah, makanya kenapa tidak kita mengangkat kedaerahan yang berada di Subang dari subang selatan
Sampai Subang Utara."
Ujes Pradana juga menambahkan, pengambilan lokasi syuting yang dilakukan di Universitas, sekolah, hingga pantai dimaksudkan agar akrab di tengah masyarakat.
"Makanya tadi kalau lihat ada dari berbagai daerah'kan ada yang di pantai ada yang di gunung ada di kotanya ada di Universitas . Kita mau mengangkat hal itu supaya lebih akrab di telinga ataupun di mata masyarakat. " pungkas Ujes.
(nym)