Begini Cara BJ Habibi Kuatkan Rupiah dari Rp.16.800 ke Rp. ke Rp.7.385

Begini Cara BJ Habibi Kuatkan Rupiah dari Rp.16.800 ke Rp. ke Rp.7.385 (Sumber
PASUNDAN EKSPRES- Indonesia selalu menjadi saksi perjuangan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Salah satu momen penting dalam sejarah ekonomi Indonesia adalah periode kepemimpinan Presiden Habibi pada tahun 1998 hingga Oktober 1999.
Pada masa itu, Indonesia mengalami krisis moneter yang mengguncang fondasi perekonomian negara.
Tetapi, apa yang membuat periode ini begitu bersejarah adalah kemampuan Presiden Habibi untuk menguatkan mata uang Rupiah dari titik terendahnya yang mencapai Rp16.800 per dolar Amerika Serikat menjadi Rp7.385 hanya dalam waktu 1 tahun 5 bulan.
BACA JUGA: Cara Top Up DANA Lewat M-Banking dan Minimarket, Pasti Mudah dan Aman
Prestasi ini bukan hanya pencapaian ekonomi semata, tetapi juga merupakan hasil dari strategi yang bijaksana dan keputusan yang tegas.
Pisahkan Bank Indonesia dari Keterlibatan Politik
Salah satu langkah paling berani yang diambil oleh Presiden Habibi adalah memisahkan Bank Indonesia dari campur tangan politik.
Dengan menjaga independensi Bank Indonesia, keputusan-keputusan dalam hal kebijakan moneter bisa diambil berdasarkan pertimbangan yang bersifat teknis dan ekonomis, bukan dipengaruhi oleh agenda politik tertentu.
BACA JUGA: Pinjaman Saldo DANA 100 Ribu Langsung Cair Tanpa Aplikasi, Begini Caranya!
Langkah ini memberikan kepercayaan kepada pasar bahwa kebijakan moneter akan berjalan secara transparan dan efisien.
Rekonstruksi Perbankan Menuju Kestabilan
Presiden Habibi juga melakukan rekonstruksi perbankan untuk mengembalikan stabilitas ke dalam sistem keuangan.
Salah satu langkah kunci dalam proses ini adalah pembentukan Bank Mandiri, yang menggabungkan beberapa bank besar menjadi satu entitas yang kuat dan efisien.
Dengan mengonsolidasikan sumber daya perbankan, Indonesia dapat memiliki lembaga keuangan yang lebih kokoh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pemutusan Rantai Utang Swasta dan Penguatan Lembaga Keuangan
Selain itu, Presiden Habibi juga melakukan langkah tegas dalam pemutusan rantai utang swasta yang mengikat perekonomian Indonesia.
Dengan menyelesaikan masalah utang secara efektif, Indonesia bisa mengurangi tekanan terhadap nilai tukar Rupiah.