Headline

Masih Perlu Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis, Pihak Sekolah di Subang Mengeluh Karena Tidak Ada Susu

program makan siang bergizi
MAKAN BERGIZI GRATIS: Pelaksanaan hari pertama program Makan Bergizi Gratis di SDN Perumnas I, Senin (6/1/2025).

SUBANG-Program Makan Bergizi Gratis (MGB) telah berlangsung selama satu pekan sejak Senin (6/1/2025). Dalam pelaksanaannya, nyatanya masih terdapat beberapa masalah yang perlu dievaluasi. 

Kepala SDN Perumnas I, Lilis Yuliah mengungkapkan, terdapat keluhan mengenai menu yang disajikan, yakni pemenuhan susu yang tidak ada setelah pelaksanaan pada hari pertama. 

"Hanya saja kalau boleh memohon untuk untuk pemenuhan susu jangan sampai dihilangkan, karena susu hanya dikirim di hari pertama, selanjutnya tidak ada susu," ucapnya. 

Walaupun begitu, ia mengatakan bahwa program MGB di sekolahnya berjalan dengan lancar. 

"Alhamduliiah program Makan Bergizi Gratis untuk sekolah kami, SDN Perumnas I selama 6 hari ini tidak ada kendala dan untuk menu makannya kami selalu berkomuikasi jika ada yang harus diperbaiki," ucapnya. 

Lilis mengatakan, keluhan tersebut telah disampaikan kepada pihak SPPG dan direspon dengan sangat baik. 

"Sudah disampaikan ke pihak SPPG dan mereka sangat terbuka dan mau menerima saran-saran dari pihak sekolah," ucapnya. 

Selain Lilis, Kepala SMPN 6 Subang, Sarto Hidayat juga mengungkapkan masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu dievaluasi. 

"Yang sudah soal menu setiap hari beda, sempat ada keterlambatan hanya di hari pertama, hari-hari berikutnya sesuai jadwal alhamdulilah," ucapnya. 

Meskipun demikian, dirinya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah memilih sekolahnya sebagai sampel pertama program tersebut. 

"Terima kasih kepada kepada semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan ini sehingga aman dan lancar allhamdullilah," ucapnya. 

Guru SLBN Subang, Engkay Karweti pun juga mengungkapkan terdapat sedikit kendala pada makanan untuk beberapa anak didiknya, namun kendala tersebut dapat teratasi. 

"Ada dua siswa yang tidak suka nasi, namun mereka memindahkan nasinya ke wadah nasi yang dibawa dari rumah. Jadi lancar semuanya," ucapnya. 

Selain kendala, dirinya juga mengungkapkan dampak positif dari program MGB tersebut di sekolahnya pada minggu pertama. 

"Menu bervariasi setiap harinya, siswa tidak terlalu berburu jajan saat istirahat. Siswa jadi menyukai sayur dan buah, siswa bisa menabung dan tingkat kehadiran siswa lebih stabil, Itu dalam minggu pertama," ucapnya. 

Selain beberapa masalah tersebut, terdapat juga masalah lainnya seperti masih ada wilayah yang menggunakan wadah plastik untuk tempat makanan program MGB yakni di wilayah Kalijati dan Purwadadi.(fsh/ysp) 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua