SUBANG-Kasus keracunan warga Kampung Sukamulya, Desa Palasari, Kecamatan Ciater akibat mengonsumsi jamur rampak perlu jadi pelajaran. Warga mesti berhati-hati untuk tidak sembarangan mengonsumi jamur liar tersebut.
Peristiwa bermula ketika kelompok pekerja yang kelelahan setelah bekerja seharian menemukan jamur liar jenis rampak di sekitar lokasi kerja.
Karena lapar, mereka memutuskan untuk memasaknya menjadi hidangan makan malam. Namun, niat menikmati makanan justru berubah menjadi malapetaka. Insiden ini terjadi pada Selasa (28/1/2025) pukul 18.00 WIB.
Salah satu korban, Tahyudin (31), menuturkan bahwa setelah menyantap jamur, ia dan teman-temannya mulai merasakan gejala aneh dalam waktu kurang dari 30 menit.
"Awalnya biasa saja, tapi setelah makan, kepala mulai pusing, penglihatan kabur, badan lemas," ujar Tahyudin.
Melihat kondisi yang semakin memburuk, warga sekitar segera membawa mereka ke RSUD Subang sekitar pukul 22.00 WIB. Para korban langsung mendapatkan perawatan medis di RSUD Subang. Total ada delapan orang yang mengalami keracunan.
Direktur RSUD Subang, dr. Ahmad Nasuhi, menegaskan bahwa meskipun kondisi korban membaik, mereka masih harus menjalani perawatan lebih lanjut untuk memastikan racun benar-benar keluar dari tubuh.
"Mereka belum bisa pulang karena masih dalam tahap pemulihan. Biaya perawatan ditanggung oleh KIS, dan bagi yang tidak memiliki KIS bisa menggunakan SKTM," jelasnya.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan mengonsumsi jamur liar. Banyak jenis jamur yang terlihat mirip dengan jamur konsumsi, tetapi sebenarnya mengandung racun yang bisa berakibat fatal.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati sebelum mengolah dan mengonsumsi jamur liar. Salah satu kesalahan yang dilakukan korban adalah tidak menjemur jamur sebelum dimasak.
Padahal, beberapa jenis jamur beracun bisa lebih aman dikonsumsi setelah melalui proses pengeringan. Masyarakat diimbau untuk selalu memastikan keamanan bahan pangan yang dikonsumsi agar kejadian serupa tidak terulang.
Mendengar kejadian ini, Pj Bupati Subang, Drs. Ade Afriandi, M.T., langsung turun tangan. Ia mengunjungi para korban di RSUD Subang, memberikan dukungan moril, serta membawa bingkisan buah-buahan.
Saat Pj Bupati tiba, kondisi korban sudah mulai membaik. Ia pun mendoakan kesembuhan mereka.
"Semoga lekas sembuh dan bisa kembali beraktivitas," ucapnya dengan penuh empati, Rabu (29/1/2025).(hdi/ysp)