Headline

Warga Subang Tagih Janji Reynaldy Perbaki Jalan Tambakmekar-Kasomalang

Jalan Rusak di Subang
MENINJAU: Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita saat meninjau Jalan Tambakmekar–Kasomalang yang berada di Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak, pada Senin (10/3/2025).

SUBANG–Akses jalan penghubung antara Tambakmekar-Kasomalang hingga kini belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah. Jalan yang seharusnya menjadi jalur alternatif strategi ini kini justru kondisinya semakin memburuk, bahkan sebagian besar jalan telah menyatu dengan tanah.

Pantauan langsung Pasundan Ekspres pada Kamis (10/4/2025) menunjukkan ruas jalan tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah. Beberapa titik jalan yang tidak lagi terlihat aspalnya. Lubang-lubang besar tampak menganga, sebagian telah ditutup secara swadaya oleh warga menggunakan batu dan tanah agar dapat melewati kendaraan, khususnya kendaraan roda dua.

Warga sekitar sepertinya tidak tinggal diam melihat kondisi jalan yang membahayakan tersebut. Endi, salah seorang warga yang tinggal tidak jauh dari titik jalan yang rusak mengatakan bahwa dirinya bersama warga lainnya terpaksa menambal jalan demi kenyamanan dan keselamatan para pengendara, terutama menjelang dan sesudah lebaran.

“Iya saya tambal bersama warga lain supaya bisa rata dengan memutar, terus biar tidak ada korban jatuh dari sepeda motor. Kasihan juga kalau ada yang sampai jatuh, apalagi sekarang banyak pemudik lewat jalur ini,” ungkap Endi.

Menurutnya, penambalan ini dilakukan sejak sebelum Idulfitri sebagai bentuk antisipasi peningkatan lalu lintas kendaraan di jalur alternatif tersebut, mengingat Jalancagak kerap kali macet pada musim mudik.

Jalan Tambakmekar-Kasomalang sejatinya merupakan jalur alternatif yang banyak digunakan pemudik dari arah Subang bagian selatan maupun dari arah Sumedang yang hendak menuju pusat kota Subang. Namun kondisi jalan yang tidak layak pakai membuat sebagian pengguna kendaraan akhirnya memilih jalur utama, bahkan macet di masa-masa tertentu.

Aceng, warga lainnya, mengaku sangat prihatin terhadap kondisi ini. Ia berharap pemerintah daerah, terutama Bupati Subang Reynaldy segera merealisasikan perbaikan jalan yang sudah lama dibiarkan rusak.

"Saya berharap kepada bupati sekarang untuk segera memperbaiki jalan ini. Memang dulu dia pernah ke sini, katanya meninjau jalan, tapi sampai sekarang belum ada kabar tindak lanjut. Jadi kami inisiatif menambal jalan tersebut secara gotong royong," ujar Aceng.

Kepedulian warga terlihat sangat tinggi terhadap kondisi infrastruktur di wilayah mereka. Hal ini bukan pertama kalinya mereka melakukan aksi swadaya seperti ini. Aksi tambal jalan sudah menjadi kebiasaan yang terpaksa dilakukan karena belum muncul intervensi langsung dari pihak yang berwenang.

Menariknya, jalur Kumpay–Kasomalang ini dikenal oleh warga dengan sebutan “Jalan Gotong Royong Bupati”. Julukan ini muncul karena dalam beberapa periode pemerintahan bupati sebelumnya, jalan ini secara bertahap mendapat perbaikan, meski tidak pernah sepenuhnya mulus.

“Ini bupati-bupati dulu yang pernah menjabat, jalan Kumpay menuju Kasomalang ini suka diperbaiki, ya bisa disebut jalan gotong royong bupati,” ujar Geral, warga Kumpay yang rumahnya berada tidak jauh dari lokasi jalan yang rusak.

Menurutnya, sejak era Bupati Mang Eep, kemudian Ojang Sohandi, hingga Ruhimat, jalan ini secara berkala mendapat perhatian. Namun di masa pemerintahan saat ini, menurut Geral, belum ada langkah konkret yang terlihat selain peninjauan oleh bupati Subang Reynaldy.

“Jangan cuma menonton saja, kami ingin ada aksi nyata. Karena jalan ini penting bagi masyarakat, tidak hanya warga Kumpay dan Kasomalang, tapi juga warga luar daerah yang lewat sini,” tegasnya.

Bupati Reynaldy atau akrab disapa Kang Rey, diketahui memang pernah melakukan peninjauan langsung ke lokasi jalan Tambakmekar-Kasomalang. Aksi tersebut sempat diabadikan dan menjadi perbincangan warga. Banyak yang menaruh harapan besar pada kepemimpinan Kang Rey agar bisa membawa perubahan, termasuk dalam hal infrastruktur dasar seperti jalan.

Namun hingga memasuki pertengahan April 2025, belum ada kejelasan tindak lanjut dari hasil peninjauan tersebut. Warga masih menunggu apakah janji perbaikan akan segera direalisasikan, atau justru kembali menjadi bagian dari “daftar tunggu panjang” proyek infrastruktur di Kabupaten Subang.

Warga menginginkan agar jalan ini menjadi prioritas karena memiliki fungsi vital, baik sebagai jalur logistik maupun sebagai jalur alternatif penghubung antar kecamatan.

“Kalau terus-terusan dibiarkan, yang merugikan masyarakat. Sekarang memang belum ada korban yang serius, tapi kalau dibiarkan, bisa bahaya, apalagi anak-anak sekolah dan ibu-ibu banyak yang lalu lalang di sini,” tambah Geral.

Apa yang dilakukan warga, yakni menambal jalan dengan batu dan material seadanya, memang merupakan bentuk kepedulian yang luar biasa. Namun, hal tersebut tentu tidak bisa dijadikan solusi jangka panjang. Selain tidak tahan lama, metode ini juga memiliki risiko tersendiri, misalnya batu yang tidak tertata dapat menyebabkan kecelakaan, terutama saat hujan.

Geral mengaku dirinya bersama warga lain selalu was-was jika ada pengguna jalan yang jatuh. "Kami cuma bisa membantu semampunya, tapi kalau mau aman ya harus diperbaiki total. Jangan sampai ada korban dulu baru diperbaiki," ucapnya.

Bagi warga Kasomalang, Kumpay, dan sekitarnya, jalan bukan hanya tentang akses, tapi juga tentang pemerataan pembangunan. Jalan rusak yang terus dibiarkan bisa menimbulkan rasa ketimpangan dan ketidakadilan, terutama jika dibandingkan dengan daerah lain yang mendapat perhatian lebih.

Mereka hanya ingin bisa menikmati akses yang layak, aman, dan nyaman seperti masyarakat lainnya di Kabupaten Subang.

"Kami bukan minta yang muluk-muluk. Cuma jalan yang bagus saja agar anak-anak sekolah bisa nyaman, orang bawa hasil tani bisa lancar, dan warga tidak was-was tiap hari," pungkas Geral.

Kini, bola ada di tangan Pemerintah Kabupaten Subang. Mampukah Kang Rey menjawab harapan warganya dengan aksi nyata? Ataukah Jalan Kumpay–Kasomalang akan tetap menjadi “jalan gotong royong” yang nasibnya bergantung pada batu dan semangat warga?

 

Masuk Anggaran Perubahan

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita sebelumnya telah meninjau langsung kondisi ruas Jalan Tambakmekar–Kasomalang yang berada di Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak, pada Senin(10/3/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Bupati yang akrab disapa Kang Rey ini berangkat dari Kantor Bupati Subang dengan mengendarai motor Vespa, didampingi oleh Plh. Kepala Dinas PUPR Heri Sopandi serta tim teknis. Setibanya di lokasi, Kang Rey disambut hangat oleh Kepala Desa Kumpay dan warga sekitar.

Saat ditemui di lokasi, Kang Rey menyampaikan bahwa peninjauan ini merupakan bentuk respons terhadap banyaknya aduan masyarakat, terutama melalui media sosial, terkait kondisi jalan yang rusak parah dan belum mendapat perbaikan tuntas.

Ia mengakui bahwa kondisi jalan tersebut telah rusak bertahun-tahun dan harus segera diperbaiki demi mendukung kelancaran mobilitas masyarakat.

Terkait Jalan Tambakmekar–Kasomalang, Kang Rey menyebut bahwa perbaikannya sudah masuk dalam rencana anggaran perubahan dan akan segera direalisasikan.

“Insya Allah, di anggaran perubahan, hal ini sudah kita alokasikan,” tegasnya.

Tak hanya perbaikan jalan, Kang Rey juga menyoroti pentingnya penerangan jalan umum agar pengguna jalan merasa aman dan nyaman di malam hari. “Dalam kepemimpinan saya, kita bisa wujudkan Subang leucir, Subang caang,” pungkasnya.(hdi/ysp) 

Terkini Lainnya

Lihat Semua