Selama Juni Terima 230 Keluhan, Bupati Subang Minta Kepala Dinas Respon Cepat Aduan Masyarakat

BERSAMA MASYARAKAT: Bupati Subang Reynaldy bersama istri Ega Anjani saat menyerahkan bantuan program Nyaah Ka Indung kepada Ibu Iyut (103), warga Dusun Karokrok RT 21/RW 08, Desa Jatiragas Hilir.
SUBANG-Bupati Subang Reynaldy Putra Andita melalui unggahan media sosialnya membagikan data total aduan masyarakat periode 1-30 Juni 2025. Tercatat jumlah aduan yang dilaporkan lewat platform media sosialnya yang telah terekapitulasi mencapai 230 aduan.
Beberapa laporan aduan tersebut dirinya dapatkan melalui berbagai platrform media sosial, yakni melalui Instagram mencapai 114 aduan, Tiktok 114 aduan, serta WhatsApp 2 aduan.
Adapun aduan masyarakat yang paling sering dilaporkan kepada Bupati Subang tersebut, yakni berkenaan dengan Dinas Perhubungan yang mencapai 49 aduan, kemudian disusul oleh Satpoldam dengan 32 aduan, Dinas PUPR dengan 28 aduan, Dinas Pendidikan dengan 27 aduan, serta Dinas Lingkungan Hidup dengan 25 aduan.
Sementara di tingkat kecamatan, aduan masyarakat paling banyak ditujukan kepada Camat Subang dengan 12 aduan, disusul oleh Camat Purwadadi dengan 11 aduan, Camat Pagaden dengan 10 aduan, Camat Jalancagak dengan 7 aduan, dan Camat Cipunagara dengan 6 aduan.
BACA JUGA: Masih Banyak Pengusaha Nakal, Satpol PP dan Dishub Subang Sekat Truk Tanah Merah
Dia mengatakan, sampai dengan saat ini terdapat 274 aduan yang sudah ditindaklanjuti, sementara 80 aduan lainnya masih belum ditindak lanjuti.
"Kami terus berkomitmen untuk terus mendengar, merespon, dan menindaklanjuti setiap aspirasi masyarakat Kabupaten Subang demi terwujudnya pelayanan publik yang lebih baik," tulis akun Instagram Pemkab Subang.
Bupati Reynaldy mengingatkan kepada jajarannya mengenai pentingnya transparansi informasi terkait penanganan aduan masyarakat. Ia meminta setiap perangkat daerah dan kecamatan untuk menunjuk satu PIC admin media sosial, guna menyampaikan progres tindak lanjut aduan secara rutin dan terstruktur.
“Bukan untuk pamer, tapi masyarakat perlu tahu bahwa pemerintah bekerja. Ini bagian dari keterbukaan informasi publik,” ujarnya.
BACA JUGA: Polisi Masih Dalami Kasus Penemuan Mayat Wanita di Irigasi
Dia menugaskan, tim medianya untuk memberikan pelatihan teknis kepada PIC yang ditunjuk, serta melakukan pemantauan kinerja media sosial setiap dua minggu.
“Saya akan umumkan OPD dan kecamatan mana yang paling aktif dan tidak aktif. Ini akan jadi indikator evaluasi kinerja ke depan,” tambahnya.
Bupati menegaskan, laporan masyarakat adalah dasar utama dalam merumuskan kebijakan pelayanan publik. “Saya tidak minta laporan indah-indah, cukup rekap yang jujur dan bukti bahwa kita betul-betul hadir menyelesaikan masalah masyarakat,” tegasnya.
Soal aduan masyarakat melalui media sosial ini menjadi perhatian khusus dari Bupati Reynaldy. Dia melakukan monitor tiap hari. Kepala dinas dia hubungi tiap jam 7 malam, apabila ada aduan yang berurusan dengan dinas dimaksud.
"Setiap malam jam 7, para Kepala Dinas 'deg-degan' karena aduan media sosial saya aktif. Minggu lalu ada 145 laporan masuk, 79 selesai. Saya share ke grup, keesokannya harus sudah selesai. Kalau belum, saya tegur langsung saat briefing. Karena masyarakat butuh respons cepat," katanya saat menghadiri acara Forum Konsultasi Publik di Aula Pemda Subang, Selasa (17/6/2025).
Reynaldy menyebut, Subang saat ini sedang dalam fase percepatan pembangunan, yang ia sebut dengan 'Ngabret'. Bupati bahkan memberi contoh kebijakan pelantikan pejabat di jalan rusak sebagai simbol agar ASN lebih peka terhadap kondisi nyata di lapangan.
“Subang lagi ‘Ngabret’. Ngabret itu lari kencang. ASN sedang saya ajak lari cepat. Bahkan saya sengaja melantik pejabat di jalan rusak agar lebih peka terhadap persoalan di masyarakat," ujarnya.(fsh/ysp)