PASUNDAN EKSPRES - Pilot Jeju Air adalah pilot yang dikenal berpengalaman. Pada tanggal 29 Desember, dunia penerbangan dikejutkan dengan kecelakaan tragis yang melibatkan penerbangan Jeju Air.
Pilot Jeju Air Dikenal Mantan Perwira AU
Dilansir dari Instagram @panncafe, sang pilot, Kapten Han, telah diidentifikasi sebagai sosok yang berpengalaman dan dihormati dalam dunia penerbangan.
Han, yang berusia 45 tahun, memiliki lebih dari lima tahun pengalaman sebagai kapten dan telah mencatatkan total 6.823 jam terbang sepanjang kariernya.
Kapten Han memulai kariernya di dunia penerbangan sebagai perwira Angkatan Udara sebelum bergabung dengan Jeju Air pada tahun 2014. Setelah lima tahun berdedikasi sebagai pilot, ia dipromosikan menjadi kapten pada Maret 2019.
Dari total jam terbangnya, sebanyak 2.500 jam dilakukan sebagai kapten dalam lima tahun terakhir.
Jejak karier Han menunjukkan dedikasi dan profesionalisme tinggi. Ia dikenal sebagai pilot yang tidak pernah mengkompromikan aspek keselamatan dalam setiap penerbangan.
Rekan-rekannya sering menggambarkannya sebagai sosok yang cermat, penuh tanggung jawab, dan sangat kompeten dalam menghadapi situasi darurat.
Lee, seorang instruktur penerbangan yang pernah bekerja dengan Han selama lebih dari satu tahun sejak 2012, memberikan kesaksian tentang dedikasi Han.
"Saya mengenal Kapten Han sebagai seseorang yang sangat mematuhi peraturan dan prosedur. Ia tidak pernah mengabaikan aspek keselamatan, bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun," kata Lee.
Ketika mendengar kabar kecelakaan yang melibatkan Han, Lee mengaku sangat terpukul. Menurutnya Han adalah seorang pilot yang sangat berhati-hati dan berdidkasinya.
Ia bahkan mengatakan sulit untuk membayangkan apa yang terjadi ketika kecelakaan tersebut.
Kecelakaan terjadi saat penerbangan Jeju Air menghadapi situasi darurat dan berakhir dengan pendaratan yang gagal.
Hingga saat ini, penyebab kecelakaan belum dapat dipastikan, tetapi sejumlah spekulasi menyebutkan bahwa beberapa faktor buruk mungkin terjadi secara bersamaan.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi telah meminta Dewan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api untuk segera melakukan penyelidikan mendalam guna menentukan penyebab pasti kecelakaan.
Harapan besar tertuju pada hasil investigasi ini, agar pelajaran penting dapat diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
(ipa)