Internasional

Fakta Pelantikan Donald Trump: Kebijakan Kontroversi sampai Dukungan dari Tokoh Teknologi

Fakta Pelantikan Donald Trump: Kebijakan Kontroversi sampai Dukungan dari Tokoh Teknologi
Fakta Pelantikan Donald Trump: Kebijakan Kontroversi sampai Dukungan dari Tokoh Teknologi (Image From: ABC News - The Walt Disney Company)

PASUNDAN EKSPRES - Fakta pelantikan Donald Trump yang menuai beragam respon. Donald Trump telah resmi dilantik pada Senin (20/1) waktu setempat di Gedung Capitol, Washington D.C.

Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS setelah sebelumnya kalah dalam pemilu 2020 melawan Joe Biden. Donald Trump mencetak sejarah sebagai presiden pertama yang menjabat kembali setelah kalah dalam pemilihan sebelumnya. 

Di hari pertama pelantikan, Trump sudah menuai beragam kontroversi yang menarik perhatian. Berikut adalah fakta pelantikan Donald Trump yang dirangkum dari berbagai sumber. 

Fakta Pelantikan Donald Trump 

Berikut adalah beberapa fakta pelantikan Donald Trump yang kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. 

Pelantikan di Capitol Rotunda

Berbeda dari tradisi sebelumnya, di mana biasanya acara pelantikan presiden diadakan di luar Gedung Capitol, kini pelantikan Donald Trump diadakan di dalam gedung Capitol Rotunda.

Keputusan tersebut disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda Washington D.C. Meskipun dilanda cuaca buruk, acara tetap dihadiri oleh ribuan pendukung, pejabat tinggi negara, tokoh politik, dan tokoh penting lainnya. 

Pidato Trump yang Tak Biasa

Dalam pidato pelantikannya, Trump menegaskan bahwa ia adalah "penyelamat yang dipilih Tuhan" untuk memimpin Amerika menuju kejayaan.

Trump kembali mengangkat tema populis dan nasionalis yang menjadi ciri khas kampanyenya. Ia mengkritik pemerintahan sebelumnya, terutama kebijakan Joe Biden, yang ia sebut sebagai "penyebab kehancuran ekonomi dan keamanan Amerika."

Pidato ini diwarnai dengan retorika keras terhadap imigrasi, ekonomi, dan kebijakan luar negeri.

Trump juga berjanji untuk mengembalikan kendali AS atas kanal strategis, seperti Terusan Panama, dan menyatakan niat untuk mengganti nama Gulf of Mexico menjadi Gulf of America, yang memicu reaksi dari negara-negara tetangga.

Pengampunan terhadap Pendukungnya 

Tindakan pertama yang dilakukan Trump setelah dirinya dilantik adalah memberikan pengampunan kepada sekitar 1.500 pendukungnya yang terlibat dalam kerusuhan di Capitol pada 6 Januari 2021.

Keputusan ini memicu kemarahan dari berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum dan keluarga para korban yang terkena dampak dari peristiwa tersebut.

Dukungan dari Tokoh Hebat Teknologi

Pelantikan Trump dihadiri oleh tokoh-tokoh teknologi terkemuka, seperti Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg. Ketiga miliarder ini duduk di barisan depan bersama anggota keluarga Trump dan pejabat tinggi lainnya.

Dalam pidatonya, Trump berjanji untuk meningkatkan investasi dalam eksplorasi luar angkasa, termasuk rencana ambisius untuk mengirim astronot ke Mars.

Elon Musk menyambut pernyataan tersebut dengan antusias, bahkan ia mengangkat tangannya ketika Trump berbicara sebagai bentuk dukungannya. 

Kritik Kebijakan Trump

Langkah Trump untuk mengganti sebagian besar pegawai negeri non-partisan dengan loyalisnya menuai kritik tajam. Penghapusan program keberagaman dan pengakuan gender juga menjadi bahan kontroversi, dengan kelompok hak asasi manusia menyebut kebijakan tersebut sebagai bentuk diskriminasi.

Selain itu, perintah eksekutif yang membatalkan kebijakan Biden terkait kendaraan listrik dan kecerdasan buatan dianggap mundur oleh banyak pakar lingkungan dan teknologi.

Kebijakan terhadap Penamaan Teluk Meksiko 

Kebijakan Presiden Donald Trump berikutnya yang menjadi kontroversi di awal masa jabatannya ini adalah rencananya untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.

Kebijakan ini memicu perdebatan panas baik di dalam negeri maupun di panggung internasional, khususnya dengan negara-negara tetangga seperti Meksiko dan negara-negara lain di Amerika Latin.

Itulah beberapa fakta pelantikan Donald Trump yang menuai banyak kontroversi. Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47, sementara JD Vance diangkat sebagai Wakil Presiden ke-45.

Upacara pelantikan mereka berlangsung di Capitol Rotunda, Washington DC, pada Senin (20/1), menggantikan posisi Joe Biden dan Kamala Harris.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua