Internasional

Serangan Udara Israel Hantam sebuah Kendaraan, Empat Warga Palestina Terluka, Pelanggaran Gencatan Senjata?

Serangan Udara Israel Hantam sebuah Kendaraan, Empat Warga Palestina Terluka, Pelanggaran Gencatan Senjata?
Serangan Udara Israel Hantam sebuah Kendaraan, Empat Warga Palestina Terluka, Pelanggaran Gencatan Senjata? (Image From: Pexels/Mohammed Abubakr)

PASUNDAN EKSPRES - Sebuah serangan udara Israel menghantam sebuah kendaraan di jalan pesisir barat Kamp Nuseirat, Gaza Tengah, yang sebabkan empat warga Palestina terluka.

Menurut laporan petugas medis kepada Reuters, kejadian ini terjadi pada Minggu (2/2), di mana awalnya tim medis mengumumkan bahwa seorang anak laki-laki tewas dalam serangan tersebut, namun kemudian mereka menyatakan jika mereka telah menyelamatkan nyawanya. 

Serangan Udara Israel Hantam sebuah Kendaraan, Empat Warga Palestina Terluka

Militer Israel (IDF) menyatakan bahwa pesawat tempurnya menargetkan kendaraan mencurigakan yang bergerak ke arah Gaza utara, di luar jalur pemeriksaan yang telah ditentukan dalam perjanjian gencatan senjata.

"IDF siap menghadapi segala skenario dan akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah ancaman langsung terhadap tentara Israel," bunyi pernyataan militer Israel.

Namun, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai dampak serangan atau korban yang ditimbulkan.

Sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari, sejumlah warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan Israel. Israel mengklaim bahwa pasukannya hanya menembak ketika menghadapi ancaman dari seseorang yang mencurigakan. Bahkan menurut mereka, beberapa di antaranya bersenjata.

Namun, Hamas mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata.

Sementara itu, sebagai bagian dari fase pertama gencatan senjata, sebanyak 33 sandera, termasuk anak-anak, perempuan, serta laki-laki lanjut usia dan yang sakit atau terluka, dijadwalkan akan segera dibebaskan.

Hingga saat ini, 18 orang telah dibebaskan. Namun, 60 sandera laki-laki militer masih ditahan, menunggu negosiasi lebih lanjut dalam fase kedua perjanjian. 

Negosiasi dijadwalkan dimulai pada Selasa (4/2) untuk membahas pembebasan sisa sandera serta penarikan pasukan Israel dari Gaza. Kesepakatan ini diharapkan dapat menjadi langkah menuju akhir permanen dari konflik di Gaza.

Di tengah proses negosiasi, Hamas menuduh Israel menunda implementasi aspek kemanusiaan dari perjanjian, dengan belum memberi izin masuknya pasokan medis, bantuan pangan, bahan bakar, serta alat rekonstruksi seperti yang telah disepakati.

Namun, hingga saat ini, Israel belum memberikan tanggapan terkait tuduhan tersebut. 

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua