PASUNDAN EKSPRES - Hamas akan menunda pembebasan sandera Israel. Hamas mengatakan bahwa mereka akan menunda pembebasan lebih lanjut untuk para sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Hal tersebut disebabkan karena Hamas menuduh Israel melakukan pelanggaran gencatan senjata sejak dimulai pada tiga minggu lalu.
Hamas akan Menunda Pembebasan Sandera Israel
Dilansir dari Reuters, sebelumnya, Hamas telah berencana untuk melepaskan lebih banyak sandera Israel pada Sabtu lalu sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran dengan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Namun, kelompok tersebut menuduh Israel melakukan pelanggaran terhadap ketentuan gencatan senjata, termasuk, menunda kepulangan warga Palestina ke Gaza utara, melakukan penembakan dan serangan artileri terhadap warga Palestina, serta menghambat masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Di sisi lain, Israel juga menuduh Hamas tidak mematahui urutan pembebasan sandera yang telah disepakati, serta melakukan eksploitasi propaganda ketika sandera diserahkan.
Salah satu isu utama dalam implementasi gencatan senjata adalah kondisi tempat tinggal bagi pengungsi Palestina. Menurut pejabat Hamas, Israel telah memblokir masuknya 60.000 rumah hunian sementara, 200.000 tenda, alat berat untuk membersihkan puing-puing bangunan, dan bahan bakar.
Pejabat yang mengetahui jalannya negosiasi mengungkapkan bahwa Israel telah menolak permintaan dari PBB, Qatar, dan negara-negara lain untuk mengizinkan masuknya unit perumahan sementara bagi pengungsi Palestina sesuai dengan ketentuan gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan akan bertemu dengan kabinet keamannnya pada Selasa pagi (11/2) waktu setempat untuk membahas mengenai perkembangan terbaru kesepakatan gencatan senjata, termasuk dengan pengumuman Hamas yang akan menghentikan pembebasan sandera Israel.
Sejak fase pertama gencatan senjata dimulai pada 19 Januari, Hamas telah berkomitmen untuk membebaskan 33 sandera Israel yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober 2023. Sebagai imbalannya, Israel setuju untuk membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina.
Sejauh ini, lima kali pertukaran telah dilakukan, dengan lebih dari 730 tahanan Palestina telah dibebaskan. Pertukaran berikutnya yang semula dijadwalkan pada Sabtu mendatang, melibatkan pembebasan tiga sandera Israel dengan imbalan ratusan tahanan Palestina, kini tertunda tanpa batas waktu.
Jika tidak ada kesepakatan lebih lanjut, perang diperkirakan akan kembali terlaksana pada awal Maret, mengingat fase kedua gencatan senjata masih dalam perundingan.
Seorang pejabat Palestina yang terlibat dalam negosiasi menyatakan bahwa kurangnya kepercayaan antara kedua belah pihak menghambat kemajuan kesepakatan gencatan senjata.
Sebagai respons terhadap situasi yang semakin genting, militer Israel mengumumkan pembatalan cuti bagi pasukan yang bertugas di Gaza dan meningkatkan pertahanan di sepanjang perbatasan.
(ipa)