Internasional

Sakit Hati Berujung Tragedi! Guru SD di Korsel Akui Pembunuhan Siswa Berusia 8 Tahun, Korban Dipilih Acak

Sakit Hati Berujung Tragedi! Guru SD di Korsel Akui Pembunuhan Siswa Berusia 8 Tahun, Korban Dipilih Acak
Sakit Hati Berujung Tragedi! Guru SD di Korsel Akui Pembunuhan Siswa Berusia 8 Tahun, Korban Dipilih Acak (Image From: Illustration/Pexels/cottonbro studio)

PASUNDAN EKSPRES - Guru yang membunuh siswa delapan tahun mengakui aksinya. Pihak kepolisian Korea Selatan mengungkapkan hasil interogasi seorang guru sekolah dasar berusia 40 tahun yang mengaku telah menghabisi nyawa seorang siswa berusia 8 tahun di Daejeon.

Identitas tersangka tidak dipublikasikan. Dalam investigasi polisi, tersangka mengaku bahwa korban dipilih secara acak dan tindakannya dipicu oleh ketidakpuasan terhadap situasi di tempat kerjanya.

Latar Belakang Kasus Guru SD Melenyapkan Nyawa Siswa

Dilansir dari Instagram @fyi.korea, pembunuhan mengerikan ini terjadi ketika tersangka menargetkan seorang siswa muda bernama Kim Ha Neul, yang saat itu sedang meninggalkan program perawatan pasca-sekolah. Menurut Kepala Kantor Polisi Seobu, Yook Jong Myung, tersangka merasa frustrasi setelah menghadapi kesulitan dalam pekerjaannya.

Guru tersebut baru saja kembali dari cuti sakit, tetapi hanya dalam waktu tiga hari setelah kembali, ia mengaku mengalami tekanan besar karena dicegah untuk melanjutkan tugas mengajarnya.

"Saya frustrasi hanya tiga hari setelah diterima kembali. [Seseorang] mencegah saya memasuki ruang kelas," ucap tersangka.

Riwayat Masalah Kesehatan Mental

Catatan investigasi menunjukkan bahwa tersangka telah mengalami masalah kesehatan mental sejak tahun 2018. Pada Desember tahun sebelumnya, ia mengambil cuti sakit selama enam bulan akibat depresi. Namun, cuti tersebut dipersingkat secara tiba-tiba, dan ia kembali bekerja lebih awal pada akhir tahun.

Saat kembali ke lingkungan kerja, ia merasa semakin terisolasi dan tidak diterima dalam kegiatan sekolah. Hal tersebut diduga menjadi pemicu kemarahannya yang berujung pada tindakan brutal terhadap seorang siswa tak berdosa.

Rencana Kejahatan yang Terencana

Tersangka tidak bertindak secara impulsif, namun ia telah merencanakan kejahatannya dengan matang. Ia membeli senjata tajam sebelum datang ke sekolah dan menunggu anak-anak meninggalkan program aftercare.

Kemudian, ia membujuk korban ke ruang audiovisual dengan alasan menawarkan sebuah buku. Namun, setelah berada di dalam ruangan, siswa tersebut dicekik dan ditikam hingga tewas.

Lebih mengerikan, dalam pengakuannya kepada polisi, tersangka menyatakan bahwa identitas korban tidak penting baginya. Ia hanya memiliki satu tujuan, yaitu mengakhiri hidup seorang anak sebelum mencoba mengakhiri hidupnya sendiri.

Kondisi Tersangka Saat Ini

Setelah melakukan tindakan kejam tersebut, tersangka mencoba melukai dirinya sendiri. Saat ini, ia tengah menjalani perawatan medis di unit perawatan intensif setelah operasi akibat luka yang ditimbulkannya sendiri.

Kasus ini mengejutkan banyak pihak dan memicu diskusi serius tentang kesehatan mental di kalangan tenaga pendidik, serta langkah-langkah keamanan di lingkungan sekolah. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memahami latar belakang dan motif lebih dalam dari tragedi ini.

(ipa)

Terkini Lainnya

Lihat Semua