Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata: Iran Bantah Konflik 12 Hari Selesai

Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata: Iran Bantah Konflik 12 Hari Selesai

Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata: Iran Bantah Konflik 12 Hari Selesai (Image From: France24)

PASUNDAN EKSPRES - Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata penuh antara Israel dan Iran setelah keduanya berkonflik selama 12 hari.

Pengumuman tersebut disampaian melalui akun media sosialnya, Truth Social, pada Senin (23/6) dengan menyebut bahwa, "perang 12 hari seharusnya disebut gencatan senjata." Dilansir dari Reuters, Israel belum memberikan konfirmasi resmi atas pengumuman gencatan senjata tersebut.

Militer Israel melaporkan bahwa meski adanya perintah gencatan senjata, pesawat mereka masih dihujani oleh serangan rudal milik Iran. 

Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran: Iran Bantah Konflik 12 Hari Selesai

BACA JUGA: Amerika Serikat Ikut Serang Iran di Tengah Konflik Panas Israel-Iran: Ini Dampak jika Perang Dunia III Terjadi

Gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump muncul setelah Iran resmi menembaki pangkalan militer Ai Udeid milik Amerika Serikat di Qatar, yang merupakan fasilitas militer AS terbesar di Timur Tengah.

Menurut Trump, serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Ini menjadi balasan Tehran atas serangan Washington terhadap situs nuklir Iran. 

Sebelumnya Iran sempat memberi peringatan kepada AS untuk mengambil tindakan tegas terhadap serangan AS. 

"Kejahatan ini tidak dibiarkan. Kami akan merespons kesalahan Amerika dengan keras," ujar Kepala Staf Militer Iran, Jenderal Abdolrahim Mousavi dalam siaran TV pemerintah, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (24/6). 

BACA JUGA: Breaking News! Amerika Serikat Bom Tiga Fasilitas Nuklir Iran

Menurut laporan, kesepakatan gencatan ini merupakan buah dari negosiasi mendalam antara Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu, serta dialog tim AS (termasuk wakil presiden JD Vance dan Menlu Marco Rubio) dengan pejabat Iran, dengan peran kunci mediatori Qatar.

Tahapan gencatan dirancang secara bertahap: Iran akan memulai penghentian serangan segera, diikuti Israel 12 jam kemudian. Jika kondisi bertahan selama 24 jam, konflik 12 hari dianggap resmi berakhir.

Namun, Pemerintah Iran menepis klaim dari Presiden Donald Trump tersebut. Pihak Taheran mengungkapkan dengan tegas bahwa tidak ada gencatan senjata karena menurut mereka Zionis Israel lah yang lebih dulu meluncurkan agresi militer.

Penyangkalan tersebut, disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Sayed Abbas Aragachi dalam sebuah potingan di media sosial X.

"Seperti yang telah berulang kali dijelaskan Iran: Israel melancarkan perang terhadap Iran, bukan sebaliknya. Sampai saat ini, tidak ada 'kesepakatan' tentang gencatan senjata atau penghentian operasi militer. Namun, asalkan rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 04.00 pagi waktu Teheran, kami tidak berniat untuk melanjutkan respons kami setelahnya. Keputusan akhir tentang penghentian operasi militer kami akan dibuat kemudian." tulisnya, dikutip International Sindo News, Selasa (24/6). 

Tidak lama dari pengumuman gencatan senjata, ledakan dilaporkan mengguncang Iran pada Selasa (24/6) pagi waktu setempat.

Sasaran dan korban jiwa dari ledakan tersebut masih belum diketahui. Meski demikian, sebelum terjadinya serangan, tentara IDF milik Israel mengeluarkan peringatan evakuasi di beberapa wilayah Taheran. 

(ipa)


Berita Terkini