Apa itu Gencatan Senjata dalam Konflik Iran dan israel?

Apa itu Gencatan Senjata dalam Konflik Iran dan israel? (Image From: The Hill)
PASUNDAN EKSPRES - Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata dalam konflik antara Iran dan israel. Pengumuman terus ditulis langsung oleh Trump di sosial media miliknya, yaitu Truth Social pada Senin (24/6).
Pada unggahan tersebut, Trump mengungkapkan gencatan senjata akan dimulai dalam waktu kurang lebih enam jam, dengan selesainya operasi militer yang tengah berlangsung dari masing-masing pihak.
Apa itu Gencatan Senjata?
Mengenai gencatan senjata, sebenarnya apa itu gencatan senjata? Gencatan senjata merupakan sebuah istilah penting dalam dunia diplomasi dan konflik militer.
BACA JUGA: Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata: Iran Bantah Konflik 12 Hari Selesai
Secara sederhana, istilah ini merujuk pada penghentian sementara atas segala bentuk aksi kekerasan atau agresi bersenjata antara dua pihak yang sedang berperang.
Dilansir dari Gramedia, gencatan senjata secara harfiah berasal dari dua kata: "gencatan" yang berarti penghentian, dan "senjata" yang merujuk pada alat tempur.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gencatan senjata adalah “penghentian tembak-menembak yang menggunakan senjata.”
Dalam praktiknya, gencatan senjata bisa berupa kesepakatan formal yang dituangkan dalam dokumen hukum internasional, maupun bentuk informal yang lebih bersifat pemahaman verbal antar pihak yang bertikai.
Contoh Peristiwa Gencatan Senjata
Sebagai contoh historis, pada tanggal 25 Desember 1914, terjadi gencatan senjata tidak resmi antara tentara Jerman dan Inggris di medan Perang Dunia I. Gencatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas perayaan Natal.
Tidak ada perjanjian tertulis yang mengikat, tetapi kedua belah pihak sepakat untuk tidak menembak selama beberapa hari.
Contoh lainnya terjadi pada 8 Februari 2005, ketika Israel dan Otoritas Palestina menyepakati penghentian kekerasan dalam pertemuan puncak di Sharm El Sheikh, Mesir.
Sayangnya, gencatan senjata tidak serta-merta berarti berakhirnya perang. Dalam banyak kasus, gencatan hanyalah jeda sementara untuk memungkinkan negosiasi atau misi kemanusiaan.
Banyak gencatan senjata yang gagal diperpanjang dan hanya menjadi "napas pendek" di tengah peperangan.
Contohnya dalam konflik Israel-Hamas baru-baru ini, gencatan senjata selama 42 hari sempat disepakati, namun kemudian runtuh akibat perselisihan terkait pembebasan sandera dan distribusi bantuan kemanusiaan.
Ini menegaskan bahwa keberhasilan gencatan senjata sangat bergantung pada kepercayaan antar pihak serta keterlibatan mediator internasional yang kuat.