PASUNDAN EKSPRES - Kamala Harris sebut Trump sebagai 'pengecut', ketika kampanye di Pennsylvania. Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, secara tidak langsung mengkritik saingannya, yaitu Donald Trump pada hari Minggu (18/8) waktu setempat.
Menurut Harris, lawan politiknya dalam pemilihan umum yang akan digelar pada 5 November adalah "pengecut" yang fokus politiknya hanya untuk menjatuhkan lawan-lawan politiknya.
Kamala Harris sebut Trump sebagai "Pengecut"
Pernyataan kritikal Wakil Presiden Kamala Harris tersebut disampaikan dalam sebuah acara kampanye di negara bagian Pennsylvania, yang merupakan wilayah pertempuran politik yang penting.
Saat itu, Harris tampil bersama Gubernur Minnesota, Tim Walz, sebelum akhirnya Harris melanjutkan perjalanan menuju Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, yang akan dimulai pada hari Senin.
"Selama beberapa tahun terakhir, terjadi penyimpangan di mana ukuran kekuatan seorang pemimpin dinilai berdasarkan siapa yang berhasil dikalahkan. Padahal, yang sebenarnya menjadi ukuran kekuatan seorang pemimpin sejati adalah berdasarkan siapa yang berhasil dia angkat dan dukung," tegas Harris kepada para pendukungnya, dikutip Reuters, Senin (19/8).
BACA JUGA: Trump Meminta kepada Netanyahu untuk Akhiri Perang Gaza, tapi Kritik Gencatan Senjata
BACA JUGA: Negosiasi Gencatan Senjata untuk Akhiri Perang di Gaza terus Dilakukan, Berharap Hasil yang Baik
Ia menambahkan bahwa siapapun yang hanya ingin menjatuhkan orang lain, itu menunjukkan sifat pengecut.
Meskipun Kamala Harris tidak secara langsung menyebut nama Donald Trump, namun jelas bahwa kritikan Harris ditujukan kepada Trump.
Sebelumnya, dalam sebuah acara kampanye di Pennsylvania timur pada hari Sabtu, Trump sendiri telah menyebut Harris sebagai seseorang yang "radikal" dan "orang gila".
Berdasarkan hasil jajak pendapat, Wakil Presiden Kamala Harris dianggap membawa energi baru dalam kampanye.
Harris juga telah berhasil mempersempit kesenjangan dengan Donald Trump, baik di tingkat nasional maupun di delapan negara bagian yang sangat kompetitif, termasuk Pennsylvania.
Pennsylvania sendiri akan menjadi salah satu wilayah kunci dalam menentukan siapa yang akan menjadi penerus Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat.
Kamala Harris, yang merupakan seorang wanita berkulit hitam dan memiliki latar belakang keturunan Asia, akan menjadi presiden wanita pertama jika berhasil memenangkan pemilihan umum pada bulan November mendatang.
Harris juga hampir menyelesaikan pidatonya yang akan ia sampaikan ketika menerima nominasi sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
(ipa)