PASUNDAN EKSPRES - Netanyahu ancam Lebanon akan seperti Gaza. Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan ketika Israel memperluas serangan daratnya terhadap Hizbullah dengan mengirim ribuan tentara tambahan ke wilayah baru di barat daya Lebanon.
Netanyahu Ancam Lebanon akan seperti Gaza
Netanyahu juga mengklaim bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membunuh pengganti mantan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, tetapi IDF kemudian menyatakan bahwa mereka belum bisa mengonfirmasi kematian Hashem Safieddine.
Sementara itu, para pejuang Hizbullah menembakkan roket ke kota pelabuhan Israel, Haifa, selama tiga hari berturut-turut hingga melukai 12 orang.
BACA JUGA: Israel Menewaskan Pengganti Pemimpin Hizbullah, Serangan Demi Serangan Tak Berhenti
BACA JUGA: Netflix Mendominasi Pasar Hiburan Korea Selatan, Pelaku Industri Frustasi
Dalam sebuah pidato video kepada rakyat Lebanon, Netanyahu mengatakan jika rakyat Lebanon masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum menjadi perang panjang seperti yang terjadi di Gaza. Ia menuntut bahwa rakyat Lebanon tidak perlu terikat dengan Hizbullah agar perang bisa berakhir.
"Saya sampaikan kepada Anda, rakyat Lebanon: Bebaskan negara Anda dari Hizbullah agar perang ini bisa berakhir," kata Netanyahu, dikutip BBC News, Rabu (9/10).
Meskipun serangan Israel telah berlangsung selama tiga minggu, Hizbullah masih bertahan. Serangan-serangan yang terjadi, menurut pejabat Lebanon, telah menewaskan lebih dari 1.400 orang dan membuat 1,2 juta lainnya mengungsi.
Pada hari Selasa (8/10), mantan wakil Hassan Nasrallah, Naim Qassem, menegaskan bahwa Hizbullah telah berhasil menghadapi serangan mematikan dari Israel dan bahwa kekuatan mereka masih baik-baik saja.
Israel melancarkan serangan setelah hampir setahun bentrokan lintas batas yang dipicu oleh perang di Gaza, dengan tujuan memastikan kembalinya puluhan ribu penduduk di wilayah perbatasan Israel yang mengungsi akibat serangan roket, rudal, dan pesawat tak berawak dari Hizbullah.
Ketegangan terus meningkat sejak Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel utara pada 8 Oktober 2023, untuk mendukung Palestina, sehari setelah serangan mematikan sekutunya, Hamas, ke Israel selatan.
(ipa)