PASUNDAN EKSPRES - Enam warga negara asing ditemukan tewas di Bangkok, Thailand. Pihak kepolisian Thailand sedang menyelidiki kasus kematian enam warga negara asing yang ditemukan tewas di dalam sebuah kamar hotel kelas atas di Bangkok pada hari Selasa, (16/7).
Selain menyelidiki kematian keenam korban, pihak kepolisian juga sedang mencari satu orang lagi yang diduga terkait dengan insiden tersebut.
Enam Warga Negara Asing Ditemukan Tewas
Menurut pernyataan pejabat kepolisian Thailand, Thiti Saengsawang, keenam korban yang meninggal tersebut adalah warga keturunan Vietnam. Di antara mereka, dua orang membawa paspor Amerika Serikat.
Mereka masuk ke hotel Grand Hyatt Erawan di Bangkok pada dua waktu yang berbeda, yaitu setelah tiba di sana pada hari Sabtu dan Minggu.
Menurut keterangan pejabat kepolisian, kelompok keenam korban tersebut terdiri dari tiga pria dan tiga wanita. Meskipun mereka masuk ke kamar hotel yang berbeda-beda, namun mayat mereka ditemukan dalam satu kamar yang sama.
Pihak kepolisian juga mengungkapkan bahwa mayat-mayat tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda adanya perlawanan atau penyerangan.
“Ini bukan bunuh diri, tapi ada yang menyebabkan kematian,” kata Thiti, seraya menambahkan bahwa polisi sedang mencari orang ketujuh yang terkait dengan kelompok tersebut, dikutip dari Reuters, Rabu (17/7).
BACA JUGA: Trump Datang ke Konvensi Partai Republik dengan Keadaan Telinga Diperban
BACA JUGA: Donald Trump Mendaftarkan J.D. Vance dari Ohio sebagai Calon Wakil Presiden
Menurut pernyataan kepolisian Thailand, petugas polisi menemukan mayat-mayat keenam korban tersebut setelah mendapat telepon dari staf hotel Grand Hyatt Erawan di Bangkok sekitar pukul 17.30 waktu setempat (10.30 GMT). Pihak hotel melaporkan bahwa telah terjadi kematian di salah satu kamarnya.
Menurut keterangan pemerintah Thailand, Perdana Menteri Srettha Thavisin mengunjungi hotel Grand Hyatt Erawan di Bangkok pada malam hari Selasa bersama dengan pejabat senior kepolisian.
Dalam kunjungan tersebut, Perdana Menteri Srettha Thavisin memerintahkan agar penyelidikan atas kasus kematian keenam warga asing di hotel tersebut segera dilakukan dengan cepat.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin telah memerintahkan seluruh lembaga terkait untuk segera mengambil tindakan, guna menghindari dampak negatif terhadap sektor pariwisata di negara tersebut.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka sedang memantau situasi tersebut dengan saksama. Pihak AS juga menyatakan siap memberikan bantuan konsuler, namun merujuk pertanyaan lebih lanjut mengenai kasus kematian ini kepada pihak berwenang setempat di Thailand.
Hotel Grand Hyatt Erawan, tempat terjadinya insiden kematian keenam warga asing tersebut, memiliki lebih dari 350 kamar. Hotel ini terletak di distrik yang populer bagi wisatawan di ibukota Thailand, Bangkok, yang dikenal dengan pusat-pusat perbelanjaan dan restoran-restoran mewah.
Pariwisata merupakan sektor yang sangat penting bagi perekonomian Thailand, negara terbesar kedua di Asia Tenggara. Pemerintah Thailand mengharapkan jumlah kedatangan wisatawan asing mencapai 35 juta orang pada tahun ini.
Pada tahun 2023 sebelumnya, Thailand telah dikunjungi oleh 28 juta wisatawan asing, yang telah menghabiskan 1,2 triliun baht (setara dengan $33,71 miliar) selama kunjungan mereka.
(ipa)