Internasional

Ariana Grande Tanda Tangani Surat Terbuka untuk Desak Gencatan Senjata Gaza

Ariana Grande Tanda Tangani Surat Terbuka untuk Desak Gencatan Senjata Gaza
Ariana Grande Tanda Tangani Surat Terbuka untuk Desak Gencatan Senjata Gaza (Image From: Screenshot/Instagram @arianagrande)

PASUNDAN EKSPRES - Ariana Grande tanda tangani surat terbuka untuk desak gencatan senjata di Gaza.

Peliknya penyerangan di Rafah yang dilakukan oleh tentara Israel masih terus dilakukan, tanpa memikirkan korban yang berjatuhan. 

Ariana Grande Tanda Tangani Surat Terbuka

Dilansir dari Instagram @whichis.sebenarnya, Senin (15/5), sejumlah musisi dan seniman, termasuk Ariana Grande, telah menandatangani surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Dalam surat tersebut, mereka meminta agar Presiden turun tangan segera untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

Pada Senin 13 Mei 2024, dalam situs Artists4Ceasefire.org, terdapat nama Ariana Grande bersama dengan banyak musisi dan seniman lainnya. Daftar tersebut juga mencakup nama-nama seperti Bella Hadid dan Zayn Malik.

BACA JUGA: Israel terus Menyerang Rafah, AS Tidak Memiliki Rencana untuk Melindungi Warga Sipil

BACA JUGA: Jadi Anggota PBB Palestina di Akui Dunia

Akun X @BuzzingPop juga melaporkan bahwa Ariana Grande telah menandatangani surat terbuka kepada Presiden Joe Biden yang mendorong tercapainya gencatan senjata di Gaza.

Di situs tersebut, terdapat juga sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Joe Biden oleh para artis.

Dalam surat tersebut, mereka menyatakan bahwa sebagai seniman dan advokat, mereka bersatu sebagai manusia dan mendukung gencatan senjata di Gaza.

Melihat masyarakat Gaza yang kehilangan nyawa karena tentara Israel yang menyerang Rafah, tentu menjadi insiden yang menyayat hati. P

ara artis telah mengimbau kepada Presiden AS, Joe Biden, agar melayangkan gencatan senjata segera. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah lebih banyak nyawa yang terenggut.

Baru-baru ini, Israel mengatakan bahwa mereka tidak akan berhenti untuk melakukan penyerangan di Rafah.

Walaupun Amerika Serikat telah memperingati untuk tidak melancarkan serangan tersebut, bahkan AS mengancam tidak akan memberikan pasokan senjata jika Israel tetap menyerang. 

(ipa)

Berita Terkait