Internasional

Hamas Rilis Laporan soal Serangan ke Israel 7 Oktober 2023

Hamas Rilis Laporan soal Serangan ke Israel 7 Oktober 2023

PASUNDAN EKSPRES - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, merilis laporan setebal 16 halaman pada Minggu (21/1/2024) yang berisi motif di balik penyerangan mereka ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Dilansir dari TRT World, Selasa (23/1/2024), laporan tersebut bertajuk ‘Narasi Kami: Operasi Badai Al-Aqsa’.Hamas mengaku memang menyerang dan merangsek masuk ke perbatasan Israel. 

Namun aksi tersebut adalah perlawanan terhadap Israel yang ingin merampas tanah Palestina dan mengendalikan penuh Masjid Al-Aqsa.

Hamas menambahkan, operasi ini mewakili langkah strategis untuk meringankan cengkeraman Israel atas Gaza dan membebaskan penduduk Palestina dari jajahan Israel.

“Selama operasi, ada beberapa kesalahan yang terjadi karena rusaknya sistem keamanan dan militer Israel, menyebabkan kekacauan di sepanjang wilayah perbatasan Gaza,” sebut laporan itu.“Seperti kata banyak orang, Hamas memperlakukan semua warga sipil yang ditahan di Gaza, secara positif dan kami berusaha membebaskan mereka sejak awal agresi,” lanjut Hamas.

Sementara itu, Hamas juga membantah tuduhan Israel ketika mereka menyerang warga Israel pada 7 Oktober tersebut.“Kami menghindari menargetkan warga sipil, terutama perempuan, anak-anak dan orangtua yang merupakan kewajiban moral dan agama anggota Hamas,” ucap laporan tersebut.Hamas hanya menargetkan tentara Israel dan mereka yang membawa senjata untuk melawan rakyat Palestina.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak usulan pejuang Hamas Palestina untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza yang hampir memasuki bulan keempat.

“Sebagai imbalan atas pembebasan sandera kami, Hamas menuntut diakhirinya perang, penarikan pasukan kami dari Gaza dan membiarkan Hamas tetap utuh. Saya langsung menolak syarat para monster itu,” kata Netanyahu, dikutip dari VOA.

Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Hingga kini, korban tewas mencapai 25.205 orang dan 62 ribu orang terluka.

Warga Palestina juga terpaksa berjalan ke perbatasan Rafah untuk mengungsi. Mereka juga mengalami pemadaman komunikasi dalam sepekan terakhir.

(nym)

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua