PASUNDAN EKSPRES - Pesawat Japan Airlines JAL516 tabrakan hingga terbakar saat mendarat di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo, jepang kini di Uangkat.
Pada Rabu, (3/1) Mentri Transportasi jepang Tetsuo Saito telah merilis transkip Komunikasi anatara menara pengontrol lalu lintas undara Bandara haneda dengan JAL516 dan Pesawat Coach Guard empat menit sebelum kecelakaan terjadi.
Menurut Transkip resmi tersebut, pesawat Pasukan Pantai (Jepang Coach Guard) yang bertabrakan dengan JAL516 di landasan pacu belum diizinkan untuk melakukan lepas landas.
Saat insiden tersebut terjadi, JAL516 akan mendarat usai terbang di Bandara New Chitose Hokkaido.
Sementara itu, Pesawat Japan Coacst Guard berjenis Bombardier Dash-8 tersebut hendak terbang menuju prefektur Nigata untuk mengirimkan bantuan kepada korban gempa.
Berdasarkan transkrip dari menara lalu lintas udara Bandara Haneda, pesawat Japan Coast Guard diberi instruksi untuk "taxi" atau berjalan pelan menuju jalur tunggu atau holding point, bukan untuk memasuki landasan pacu. Pada saat itu, pesawat Japan Coast Guard juga belum mendapatkan izin untuk lepas landas dari landasan pacu.
Setiap pesawat yang akan lepas landas harus menunggu giliran dan mendapatkan izin dari menara komunikasi lalu lintas terlebih dahulu.
Sebelum mendapatkan izin biasanya pesawat akan mengantri di jalur holding point atau dekat dengan landasan pacu.
Disaat bersamaan juga terdapat menara pengontrol lalu lintas udara yang telah memberikan izin pesawat JAL516 untuk mendarat.
Pesawat Japan Airlines JAL516 dengan penumpang 379 beserta dengan kru telah dijadwalkan akan mendarat di landasan 34R sekitar pukul 17:43:26 waktu setempat.
Namun, Pesawat Japan Coast Guard tidak mencatat persetujuan lepas landas yang jelas pada saat itu, pengendali lalu lintas hanya memberikan instruksi kepada pesawat tersebut untuk "taxi" ke holding poin sekitar pukul 17:45:11 waktu setempat.
Dua menit kemudian, JAL516 dan pesawat Japan Coast Guard langsung bertabrakan di landasan pacu dengan pesawat JAL516.
Dalam tayangan televisi NHK, terlihat pesawat Japan Airlines mendarat dan melaju dengan cepat di sepanjang landasan sebelum terjadi ledakan yang menyebabkan api muncul di bagian bawah pesawat.
Lampu Runwat Stop Bar Tidak Aktif
Dari hasil penyelidikan kejadian tersebut bermula ketika lampu peringatan yang terpasang pada landasan pacu atau runway stop bar tidak berfungsi.
Lampu tersebut sebenarnya dirancang untuk memberikan sinyak pesawat yang ada di landasan pacu holding point apakah sudah bisa memasuki landasan pacu untuk lepas landas atau belum.
Sebuah pemberitahuan kepada pilot (A Notice to Airmen/NOTAM) di Bandara Haneda juga telah mengingatkan para pilot yang akan lepas landas dan mendarat di Haneda bahwa lampu stop bar di taxiway C1 hingga C14 "tidak dapat digunakan".
Jalur taxing C14 merupakan jalur yang digunakan untuk pesawat Japan Coast Guard menuju landasan pacu. Lampu peringatan tersebut disinyalir bisa menjadi faktor lain yang menyebabkan kecelakaan terjadi.
Mentri Transfortasi Saito mengatakan kepada wartawan kejain ini "masih diselidiki". Untuk langkah selanjutnya akan dilakukan pendengaran rekaman audio percakapan antara pilot penjaga pantai dan menara kendali penerangan.
Dewan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB), mengatakan telah mengambil rekaman penerbangan untuk pesawat Japan Coast Guard. JTSB juga telah meminta rekam untuk penerbangan JAL516.
Saito mengatakan Kementerian Perhubungan telah mengambil segala tindakan pencegahan agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi.