Internasional

Apple dan Meta Mengahadaopi Tantangan Regulasi Baru di Eropa

Apple dan Meta
Apple dan Meta hadapi regulasi baru di Eropa. (ilustrasi Freepik @lemugraphics)

PasundanEkspres - Dua perusahaan teknologi besar asal Amerika Serikat, Apple dan Meta, kini menghadapi tantangan regulasi baru di Eropa. Apple menghadapi isu terkait toko aplikasinya, App Store, sementara Meta berurusan dengan asisten kecerdasan buatan (AI) mereka.

Menurut laporan dari Financial Times (FT), Komisi Eropa (European Commission/EC) berencana mengajukan tuntutan terhadap Apple. Tuntutan tersebut terkait dengan ketidakpatuhan Apple terhadap persyaratan yang mengizinkan pengembang aplikasi untuk mengarahkan pengguna kepada penawaran di luar App Store tanpa membebankan biaya tambahan.

Jika tuntutan ini diajukan, ini akan menjadi pertama kalinya EC melakukannya di bawah Digital Markets Act (DMA) yang baru diterapkan, menurut laporan tersebut.

Pada bulan Maret, Komisi Eropa menyatakan bahwa mereka menggunakan wewenang mereka di bawah DMA untuk menyelidiki Apple, Alphabet, dan Meta.

Laporan tersebut menambahkan bahwa regulator baru membuat temuan awal dan dapat menilai kembali keputusan akhir jika Apple mengubah praktiknya, serta bahwa waktu keputusan bisa berubah.

"Kami yakin bahwa rencana kami sesuai dengan DMA, dan kami akan terus berkomunikasi secara konstruktif dengan Komisi Eropa selama penyelidikan berlangsung," demikian pernyataan Apple yang dikutip oleh PasundanEkspres dari PYMNTS.

Sementara itu, Meta sebelumnya menyatakan bahwa mereka telah menunda peluncuran asisten AI mereka, Meta AI, di Eropa. Penundaan ini diminta oleh Komisi Perlindungan Data Irlandia (DPC) atas nama otoritas perlindungan data Eropa (DPA), yang meminta Meta untuk menunda pelatihan model bahasa besar (LLM) menggunakan konten yang dibagikan oleh orang dewasa di platform Facebook dan Instagram.

Meta mengungkapkan kekecewaannya terhadap permintaan tersebut, mencatat bahwa mereka telah mempertimbangkan umpan balik dari DPA Eropa dan bahwa permintaan ini merupakan langkah mundur bagi inovasi di Eropa.

"Kami berkomitmen untuk menghadirkan Meta AI, bersama dengan model yang mendukungnya, kepada lebih banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Eropa," kata Meta dalam pembaruan tersebut.

"Namun, tanpa menyertakan informasi lokal, kami hanya dapat menawarkan pengalaman kelas dua kepada pengguna. Ini berarti kami tidak dapat meluncurkan Meta AI di Eropa saat ini," tambahnya.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua